Rahayu menuturkan, munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona Megathrust saat ini, bukanlah bentuk peringatan dini (warning), yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, sebenarnya tidak ada kaitannya secara langsung dengan peristiwa gempa kuat 7,1 magnitudo, yang berpusat di Tunjaman Nankai dan mengguncang Prefektur Miyazaki Jepang.
“Terkait rilis gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut ‘tinggal menunggu waktu’ yang kami sampaikan sebelumnya, hal ini dikarenakan kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” paparnya.
