JABAR EKSPRES – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cimahi kembali menggelar sosialisasi jelang Pemilu 2024, kali ini dengan fokus khusus pada penyandang disabilitas.
Bertempat di Ahadiat Hotel & Bungalow, Kota Bandung, kegiatan yang bertema “Bersama Mengawasi Pemilihan 2024 untuk Demokrasi yang Bermartabat” ini dihadiri oleh 95 peserta dari berbagai organisasi disabilitas, seperti Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI), Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), dan Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Jumat (6/9/2024).
Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu Kota Cimahi, Ahmad Hidayat menjelaskan sosialisasi ini bertujuan menciptakan koordinasi yang inklusif serta memastikan bahwa para penyandang disabilitas memiliki hak yang setara dalam proses pemilu, baik sebagai pemilih maupun sebagai calon yang berpartisipasi dalam kontestasi politik.
“Maka dari itu kami undang para disabilitas dalam sosialisasi kali ini, untuk sama-sama mempunyai pemahaman terkait Pilkada 2024,” ujar Ahmad pada awak media di lokasi.
Ahmad juga menekankan, keterlibatan KPU Kota Cimahi sebagai narasumber diharapkan dapat memastikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ramah bagi penyandang disabilitas.
BACA JUGA: 23 Daftar Jumlah Pelamar CPNS 2024 di NTT, Ini Kabupaten/Kota Tertinggi dan Sepi Peminat
“Ditahun 2022 sekitar 886.000 disabilitas dan itu belum terdata semua, maka kami hadirkan narasumber Ketua KPU Cimahi dalam kegiatan sosialisasi kali ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan bahwa pemenuhan hak-hak disabilitas sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016.
“Setiap kontestasi pemilu, Bawaslu Kota Cimahi tidak ingin ada kelompok masyarakat yang tertinggal. Dalam 11 segmen pemilih, salah satunya adalah penyandang disabilitas, maka dari itu hari ini kami undang mereka sebagai peserta sosialisasi,” kata Ahmad.
Melalui sosialisasi ini, Ahmad berharap agar pemahaman politik dan edukasi pemilu bagi penyandang disabilitas dapat terus ditingkatkan, sehingga partisipasi mereka dalam pemilu dapat menjadi lebih inklusif dan setara.
“Edukasi dan pendidikan politik kami berikan dengan tujuan sama-sama memahami bahwa dalam Pemilu ini sangat penting untuk semua kalangan,” terangnya.