JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mulai menggencarkan gerakan door to door guna mendongkrak pendapatan daerah.
Upaya itu dilakukan melalui Operasi Sisir (Opsir) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) pada Senin, 2 September 2024.
Sebagai langkah awal, Opsir PBB-P2 diluncurkan di Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Bogor Barat oleh Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana dan dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum (Asum) Setda Kota Bogor, Rakhmawati, Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi, serta jajaran lurah dan kasi pemerintahan se-Bogor Barat.
Deni Hendana menuturkan, bahwa opsir tersebut dilakukan di seluruh wilayah Kota Bogor, namun polanya berbeda dibandingkan tahun lalu.
“Tahun ini, kegiatan opsir difokuskan pada wilayah dengan tunggakan PBB-P2 terbesar. Semakin besar tunggakannya, semakin banyak petugas yang akan mendatangi wilayah tersebut,” ungkap Deni kepada wartawan pada Senin, 2 September 2024.
Kegiatan opsir akan berlangsung mulai 2 September hingga 23 Desember 2024, dengan penyesuaian jika ada pelaksanaan Pilkada dan penghitungan suara.
“Tahun ini target kami adalah Rp40 miliar, naik dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp30 miliar. Opsir dilakukan secara door-to-door di seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Bogor,” jelas Deni.
Sementara, Lurah Cilendek Timur, Dedy Rusmana menambahkan, bahwa Opsir ini diharapkan dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengingatkan mereka akan kewajiban membayar pajak.
“Kami berharap Opsir PBB-P2 dapat digelar pada akhir pekan, mengingat banyaknya perumahan di wilayah kami,” ujar Dedy, yang akrab disapa Aceng.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menjelaskan bahwa Opsir PBB-P2 ini bertujuan untuk menggenjot pendapatan daerah.
Dengan piutang PBB-P2 yang mencapai Rp500 miliar, keberhasilan Opsir ini diharapkan dapat meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor.
“Program ini melibatkan semua OPD dan wilayah agar realisasi pendapatan daerah bisa lebih sehat dan mengurangi kebutuhan refocusing yang ekstrem,” ujar Hery. (YUD)