JABAR EKSPRES – Petenis nomor satu dunia Jannik Sinner memenangi pertandingannya yang ke-50 tahun ini, Kamis (29/8) waktu setempat atau Jumat WIB, untuk mencapai babak ketiga US Open 2024.
Sinner mengalahkan petenis Amerika Alex Michelsen 6-4, 6-0, 6-2 untuk melaju ke babak 32 besar di New York untuk tahun keempat berturut-turut.
Petenis Italia itu juga mengalahkan rivalnya dari California itu dua pekan lalu di Cincinnati dan mengulangi hasil itu untuk kemenangannya yang ke-30 di lapangan keras pada tahun ini.
Sinner melepaskan 28 pukulan winner dan mematahkan servis delapan kali.
BACA JUGA : Elena Rybakina Mundur dari US Open, Ini Penyebabnya!
“Ia lawan yang sangat tangguh. Kami pernah bertanding melawan satu sama lain di Cincinnati. Saya tahu apa yang diharapkan, ia juga tahu apa yang diharapkan,” kata Sinner, dikutip dari Antara Jumat. (30/8/24)
Sinner hanya membutuhkan waktu satu jam 39 menit untuk mengalahkan Michelsen yang berada di peringkat ke-49 dan mendapatkan match point dengan pukulan forehand yang tepat di garis finis dan mengakhiri pertandingan dengan pukulan forehand voli menyilang lapangan.
“Itu benar-benar peningkatan yang nyata,” kata Sinner yang harus bangkit dari kekalahan satu set dan satu break dalam kemenangan babak pertama atas Mackenzie McDonald.
“Saya ingin menjadi lebih baik sekarang dalam beberapa hari ke depan.”
“Mari kita lihat apa yang bisa saya lakukan di babak berikutnya,” ujar petenis berusia 23 tahun itu.
Ia selanjutnya akan melawan petenis wild card Australia Christopher O’Connell saat ia berusaha untuk tetap berada di jalur yang tepat untuk pertarungan semifinal dengan Carlos Alcaraz, juara US Open 2022 yang memenangi French Open dan Wimbledon tahun ini.
Sinner berhasil meraih gelar kelimanya musim ini di Cincinnati.
Sehari kemudian terungkap bahwa Sinner lolos dari larangan bertanding meskipun dua kali dinyatakan positif menggunakan zat anabolik pada Maret dan pihak berwenang menerima penjelasannya bahwa hasil tersebut merupakan hasil kontaminasi.
Dia mengatakan teman-teman dekat dan rekannya telah membantunya melewati masa investigasi yang bergejolak, yang membuatnya lebih menghargai dunia di luar tenis.