Tanggapan Polri Terkait Polwan Viral Marahi Orang Sedang Makan

JABAR EKSPRES – Brigadir Putri Cikita menjadi sorotan tajam warganet setelah video viral polwan ini marahi orang yang dianggap tak sopan karena bicara sambil makan di sebuah warung.

Kejadian ini memicu berbagai reaksi, terutama kritik terhadap perilaku Cikita yang dianggap berlebihan.

Dalam video viral tersebut, terlihat Cikita bersama beberapa anggota polisi lainnya mendatangi sebuah warung sebagai bagian dari razia keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Baca juga : Viral Bikin Konten Seksi Siswinya, Guru SMP di Bali Diberi Sanksi

Saat sedang berbicara dengan salah satu pengunjung, Cikita menegur pria tersebut dengan nada tegas.

“Heh, mas. Kalau lagi diajak ngobrol tuh emang sopan, ya, sambil makan? Sopan nggak begitu, saya tanya?” ujar Cikita dalam video tersebut.

Teguran ini pun diikuti oleh nasihat dari salah satu rekannya, Ipda Ian Braja, yang juga mengingatkan pengunjung tersebut tentang pentingnya etika dan sopan santun.

Namun, reaksi pengunjung yang cenderung acuh membuat Cikita semakin kesal.

Ia kemudian melanjutkan tegurannya dengan lebih keras, bahkan sampai mendorong pria tersebut sebagai bentuk peringatan.

“Coba kalau saya nggak menghargai mas, saya dorong-dorong gitu enak nggak?” ucap Cikita dengan nada tinggi.

Pengunjung yang ditegur itu lantas menjawab dengan ungkapan yang terkesan menantang, “Biarin aja. Biar Gusti Allah sing bales.”

Tanggapan ini semakin memanaskan suasana, membuat Cikita mengulang ucapan pengunjung tersebut dengan nada kesal.

Tindakan polwan marahi orang yang sedang makan dalam video ini memancing reaksi beragam dari warganet.

Banyak yang mengkritik Cikita, menilai bahwa tindakan tersebut justru tidak mencerminkan sikap yang sopan sebagai petugas.

Kehadiran polisi yang tiba-tiba di warung tersebut juga menambah kontroversi, dengan banyak warganet yang mempertanyakan metode pendekatan yang digunakan.

Terkait video viral ini, AKP Haryoko Widhi, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, membenarkan bahwa razia tersebut memang terjadi di Surabaya dan merupakan bagian dari program televisi The Police yang ditayangkan pada 22 Agustus 2024.

Sayangnya, Haryoko tidak memberikan penjelasan lebih rinci selain janji untuk mengirimkan tautan video lengkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan