JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimis jika pembangunan pertanian di Indonesia akan semakin kuat dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, mencegah krisis pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional di masa mendatang.
‘’Kita optimis Kementerian Pertanian pada tahun 2024 ini telah meningkatkan potensial tanam yang tadinya 1 kali panen jadi 2, lalu 2 jadi 3 (dalam setahun),’’ kata Wamentan dikutip dari ANTARA, Senin (19/8/2024).
Sudaryono juga menyampaikan Kementan pada tahun 2024 berhasil meningkatkan potensi lahan tanam, dari sebelumnya satu kali panen bisa ditingkatkan menjadi dua bahkan tigal kali panen dalam satu tahun.
BACA JUGA: Daftar Pinjol dengan Debt Collector Lapangan 2024, Catat Ya!
Hal tersebut menunjukan adanya kemajuan yang cukup signifikan dalam sektor pertanian.
Tidak hanya itu, Sudaryono menyoroti bahwa luas tanam padi di Indonesia mengalami peningkatan, mencapai 1 juta hectare dari target 1,7 juta hectare. Jika target ini bisa terpenuhi, Wamentan berharap Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor beras pada tahun depan.
Kementan berfokus pada peningkatan produksi komodistas strategis seperti jagung dan padi. Peningkatan produksi ini menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat.
BACA JUGA: Jalin Asmara di Media Sosial, Pria Culik dan Cabuli Gadis SMA Asal Bandung Barat
Sudaryono menambahkan bahwa pemerintah mempunyai program jangan panjang untuk mengembalikan posisi ekspor produk pertanian Indonesia ke posisi puncak di berbagai pasar internasional.
Upaya tersebut guna meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan lahan rawa, melakukan pompanisasi, dan mencetak sawah baru.
Cara tersebut diambil untuk meningkatkan luas dan produktivitas lahan pertanian di Indonesia.
Bahkan, modernisasi berupa alat pertanian juga menjadi fokus Kementan. Dengan hadirnya teknologi pertanian yang canggih, diharapkan proses produksi menjadi lebih efisien dan hasil pertanian meningkat.
‘’Kita akan optimalkan lahan rawa, pompanisasi, kemudian cetak sawah, termasuk juga modernisasi alat pertanian serta memperkuat penyuluh pertanian sebagai ujung tombak yang membina dan membimbing petani di lapangan,’’ ujar Wamentan.