JABAR EKSPRES, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin, meminta kepada semua pihak untuk ikut berkolaborasi bersama pemerintah dalam menekan angka inflasi.
Pasalnya menurut Bey, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Jabar secara tahunan atau year or year (yoy) pada bulan Juli kemarin dinilai masih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 2,13 persen.
“Berdasarkan rilis BPS Jabar, kinerja inflasi pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,25 persen secara tahunan (year on year), 0,06 persen secara bulanan, dan 1,16 persen secara tahunan sejak awal tahun,” ucapnya di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis (8/8).
BACA JUGA:Harapan Terakhir Panjat Tebing, Veddriq Leonardo: Saya Berharap Bisa Lebih Cepat
Agar angka inflasi Jabar ini bisa ditekan, Bey menyebut harus ada langkah konkret yang dilakuan oleh semua pihak khusus Pemerintah di kabupaten/kota.
“Dampaknya sudah terasa oleh masyarakat terutama kelompok rentan. Oleh karena itu harus ada langkah konkret yang diperlukan salah satunya untuk menstabilkan harga,” ungkapnya.
Maka dari itu, Bey menuturkan kolaborasi antar pihak ini sangat penting dilakukan oleh semua pihak. Apa lagi menurut dia, pada bulan Agustus ini, sudah ada sejumlah kabupaten/kota yang telah mengalami indeks perubahan harga (IPH) cukup tinggi.
BACA JUGA:Alexandra Miroslaw Catat Rekor Dunia dan Juarai Nomor Speed Putri Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024
“Seperti Indramayu IPH nya sebesar 2.02 persen dengan komoditas penyumbang utama inflasinya adalah cabai rawit, beras, dan bawang putih. Lalu Kabupaten Kuningan IPH nya 1,66 persen, penyumbang inflasi utamanya cabai rawit, beras, dan telur ayam ras. Kemudian Kabupaten Bogor, 1,49 persen IPH nya dengan komoditas penyumbang utama inflasinya adalah cabai rawit, minyak goreng, dan cabai merah,” ungkapnya.
Sehingga dengan adanya hal ini, Bey mengaku akan terus berupaya agar angka inflasi Jabar dapat terkendali dan ditekan sesuai dengan target yang ditentukan.
“Kami akan terus mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program strategis seperti subsidi pangan, pengawasan harga yang ketat, hingga peningkatan produksi lokal,” pungkasnya.