“Pengawasan orangtua terhadap anak-anak harus ditingkatkan. Semua pihak harus berperan, termasuk edukasi di sekolah juga. Keselamatan tak mengenal ini tugas siapa, tetapi tanggung jawab bersama,” imbuhnya.
Djoko menuturkan, kampanye keselamatan perlu dilakukan rutin dan terus berulang, intens, tidak hanya dilakukan pada saat tertentu saja.
Adapun upaya yang cukup efisien salah satunya adalah memasukkan materi dalam kurikulum sekolah.
“Dengan begini, anak-anak akan dituntut menerima dan memahami materi keselamatan yang ada,” tuturnya.
“Jangan sampai anak-anak menjadi korban sekaligus pemicu kecelakaan di jalan yang dapat merugikan pengendara lain,” pungkas Djoko. (Bas)