Tertuang dalam Visi Presiden Terpilih, Wamentan Targetkan Indonesia 3 Tahun Swasembada Pangan

JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan jika sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjamin kelangsungan hidup serta kedaulatan rakyat dan bangsa Indonesia.

Menurutnya, dalam kurun waktu 3 tahun Indonesia diprediksi mampu kembali melakukan swasembada pangan.

Terlebih pemerintah melalui Presiden Jokowi dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo sudah menargetkan dan hal itu sudah tertuang dalam visi yang sama.

BACA JUGA: Afiliasi Kian Digemari, Begini Perhitungan Pajaknya

“Soal target sudah tertuang dalam pemerintahan Presiden Jokowi, dan bakal dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam visi pembangunan kedaulatan pangan. Soal pangan, Pak Prabowo tidak mau asal-asalan. Beliau tidak mau yang biasa, mesti ada sentuhan yang luar biasa. Nah, sejauh ini sudah digariskan oleh Bapak Menteri Pertanian,” katanya saat ditemui di acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ke 9 di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/7/2024).

Demi mewujudkan hal itu, kata Sudaryono, urusan sektor pangan mesti satu komando. Segala macam urusan yang menyangkut dengan pangan, harus dalam koridor yang sama.

“Jadi pupuk itu juga harus menjadi bagian dari sektor yang kita betul-betul harus awasi, kita kuasai dan harus cukup, harus betul-betul sampai kepada orang yang memang membutuhkan pupuk itu yaitu para petani kita,” jelasnya.

BACA JUGA: Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Menuai Kontroversi, Netizen: Banyak Simbol Setan!

Selain itu, pendistribusian pupuk juga mesti dibenahi dan diawasi yang dimulai dari hulu hingga ke hilir.

“Termasuk juga urusan bibit, itu harus sampai ke tangan dan lahan para petani,” tambahnya.

Tak hanya itu, persoalan pangan bukan hanya bertitik pada pupuk dan bibit saja. Namun Sumber Daya Manusia (SDM) juga mesti dipikirkan apalagi menyangkut irigasi.

BACA JUGA: Ratusan Botol Miras Disita Satpol PP Kabupaten Bogor, Dua Kecamatan Jadi Lumbung Miras?

“Kementan sebagai otoritas tertinggi juga tidak bisa lagi berjalan sendiri, semua stakeholder harus sama sama membangun cita-cita itu, tidak bisa lagi memikirkan sektor masing-masing, kalau begitu tujuannya tidak bisa terwujud karena ini holistik, dari hulu sampai hilir harus terpenuhi semua,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan