“Buat bus listrik katanya ya. Kalau memang itu yang diperlukan ya manut saja. Cuman paling yang harus dipikirkan terkait supir-supir di terminal kedepannya kaya gimana. Cuman kalau boleh usul, pembangunannya gak menghilangkan jati diri Terminal Cicaheum yang legendaris” pungkasnya.
Dengan bakal dialihfungsikannya Terminal Cicaheum menjadi lokasi depo BRT, lokasi titik nol perjalanan lintas kota-provinsi di wilayah Timur Jawa Barat akan hilang. Realisasi rencananya bakal dilakukan pada tahun 2025 selepas usainya kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
Pelaksana Harian (Plh) Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara menuturkan, nantinya sebanyak 90 armada bus yang terdiri dari AKAP 50 unit dan AKDP 40 unit akan dipindahkan ke Terminal Tipe A lain yakni Leuwipanjang.
“Otomatis kalau Cicaheum di pakai depo otomatis terminal pindah ke terminal Leuwipanjang, Cicaheum hanya akan melayani angkutan dalam kota tipe C (angkot),” katanya
Dikatakan Asep, teknis pemindahan layanan armada bus dari Terminal Cicaheum ke Terminal Leuwipanjang terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Kemenhub. Hal ini berkenaan dengan Kota Bandung selaku penerima manfaat. (Dam)
