Melihat Program Makan Siang Gratis yang Sudah Berlangsung Sepekan di Kota Bandung

JABAR EKSPRES – Terhitung sedari Senin, 15 Juli 2024 lalu, sejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Arcamanik menjalankan program makan siang gratis. Program yang dipelopori Indonesia Food Security Review (IFSR) ini bernama Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis.

Jabar Ekspres memiliki kesempatan melihat lebih dekat program itu berjalan, pada Selasa (23/7) di SD 244 Guruminda, Kelurahan Cisaranten Kulon. Siang itu, tampak setiap murid bergantian mengambil satu piring stainless yang berisi paket makan lengkap: lauk pauk, sayuran, buah-buahan, hingga satu kotak susu.

“Kami ini dapat 237 porsi sama dengan SD 004 Cisaranten Kulon. Kami menerima ini dengan senang hati dan penuh suka cita,” ungkap Kepala Sekolah SD 004 Guruminda, Nunung Nurlaila kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Selasa (23/7) siang.

BACA JUGA: Apriyadi Malik Dukung Rudy Susmanto di Pilbup Bogor, Bagaimana Masa Depan Jaro Ade?

Program tersebut dijalankan selama 90 hari mulai Juli hingga September 2024 mendatang. Untuk sementara ini, ada tiga sekolah yang terlebih dahulu memulai makan siang bergizi gratis, yakni SDN Rancakasumba, SDN 004 Cisaranten Kulon, dan SDN 244 Guruminda.

Secara teknis, tim IFSR akan membentuk dapur umum dan memasak makanan. Lalu dengan bahan pangan lokal untuk seterusnya didistribusikan ke sekolah penerima manfaat.

Dirinya mengharapkan, saat murid tiba di rumah, mereka sudah belajar menyoal makan sehat. Mereka jadi lebih peka dan mengenal makanan sehat. Bukan sekadar makanan enak dan tidak enak semata.

BACA JUGA: Program ICEFF Kemenparekraf/Baparekraf Jembatani Permodalan UMKM Jabar

Termasuk dapat membentuk karakter saat murid hendak makan siang. Hal ini harus dimiliki anak, seperti karakter disiplin untuk tidak makan berantakan. Kemudian membiasakan hidup bersih dan sehat.

“Makan siang gratis inipun alhamdulillah tidak menumpuk sampah. Mereka (ISFR) piringnya menggunakan piring stainless jadi sudah selesai makan anak-anak makan, diambil lagi tempatnya. Mereka (ISFR) cuci piringnya,” jelas Nunung.

“Anak-anak tentu senang dapet makan. Orang tua juga ikut senang ketika anak-anak terpantau makan siangnya. Ada survei juga dari ISFR itu. Dipantau makan sehat atau tidaknya,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan