JABAR EKSPRES – Roti Aoka menjadi sorotan publik setelah dituduh mengandung bahan pengawet berbahaya.

Namun, di balik kontroversi tersebut, Roti Aoka tetap menawarkan berbagai varian rasa yang menggugah selera dengan harga mulai Rp2.000-an.

Baca juga : Rundown dan Jalur Pocari Run Bandung 2024 Hari Minggu 21 Juli 2024

Diproduksi oleh PT Indonesia Bakery Family (PT IBF), Roti Aoka memiliki masa kedaluwarsa hingga 6 bulan dan dituding mengandung sodium dehydroacetate, bahan pengawet yang dianggap berbahaya oleh beberapa pihak.

Kemas Ahmad Yani, Head Legal PT IBF, menjelaskan bahwa tuduhan tersebut berasal dari hasil uji lab yang diduga dikeluarkan oleh PT SGS Indonesia.

Namun, PT SGS Indonesia secara resmi membantah klaim ini dalam surat nomor 001/SGS-LGL/VII/2024 tertanggal 15 Juli 2024.

Surat tersebut menegaskan bahwa informasi mengenai kandungan bahan pengawet berbahaya tidak berasal dari PT SGS Indonesia.

Kemas menambahkan bahwa isu ini telah menyebabkan kegaduhan dan kerugian ekonomi bagi PT IBF dan distributor mereka.

Dia mencurigai adanya pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja menyebarkan informasi menyesatkan sebagai bagian dari persaingan tidak sehat untuk menjatuhkan Roti Aoka.

Untuk memastikan keamanan produk, PT IBF telah melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebaran informasi yang menyesatkan tersebut.

Menurut informasi yang di terima, hasil investigasi menunjukkan bahwa tuduhan penggunaan bahan pengawet kosmetik dalam produk Roti Aoka tidak benar.

Lebih lanjut, produk Roti Aoka telah diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) dan mendapatkan izin edar untuk semua varian rasanya.

Roti Aoka tidak hanya dikenal karena harganya yang terjangkau, tetapi juga karena berbagai varian rasanya yang beragam dan lezat. Beberapa varian rasa yang ditawarkan antara lain: