Pada 2023 BSSN Sudah Prediksi Akan Ada Serangan Siber di 2024

JABAR EKSPRES – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan bahwa lembaganya tersebut pada tahun 2023 sudah prediksikan akan ada serangan siber yang dilancarkan pada 2024, seperti saat ini telah menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDSN) 2.

Menurut Hinsa serangan siber yang telah terprediksi ini di antaranya adalah Ransomware hingga Web Defacement yang juga ada kaitannya dengan fenomena judi online atau daring, serta jenis serangan-serangan siber lainnya.

Prediksi itu, kata Hinsa sudah dirilis secara resmi oleh BSSN pada tahun 2023.

BACA JUGA: DAM Gelar The 28th Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2024

‘’Dan untuk mengantisipasi itu kita sampaikan ke semua lembaga untuk mengantisipasi-nya,’’ kata Hinsa saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks, Jakarta, Kamis (27/6), dikutip dari ANTARA, Jumat (28/6).

Hinsa juga mengungkapkan selain kepada lembaga-lembaga telah menyampaikan juga kepada jaringan-jaringan keamanan siber yang dibina oleh BSSN.

Menurutnya, jenis-jenis ancaman siber ini pun telah dimuat di lamar resmi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

BACA JUGA: Rekomendasi 7 HP Murah Terbaik 2024: Desain Kece, Fitur Lengkap!

Hinsa juga mengatakan BSSN sudah memiliki Pusat Operasi Keamanan Siber di kantornya yang berada di wilayah Ragunan, Jakarta Selatan.

Fasilitas tersebut, kata Hinsa sudah digunakan di antaranya untuk mencegah serangan siber.

Namun, demikian menurut Hinsa fasilitas itu hanya bisa mengawasi sebesar 5 persen dari total keseluruhan data nasional. Sehingga sensor pengawasan siber pada fasilitas tersebut kerap diprioritaskan untuk lingkaran pusat pemerintahan.

BACA JUGA: Pemilihan Ketua Umum HIPMI Jawa Barat, Harris Sugiharto jadi Penentu Kemenangan Egi Radityo

‘’Karena bagaimana sensor ini bisa akita prioritaskan, misalnya,  sensor kita amankan di lingkaran katakanlah istana, jadi kondisinya seperti itu,’’ ucap Hinsa.

Terkait dengan adanya serangkan siber terhadap PDNS2 yang saat ini terjadi, menurutnya BSSN sudah melakukan langkah-langkah dengan cara forensic sesuai mekanismenya.

Namun, Hinsa mengaku ada kesulitan terkait melakukan pemeriksaan forensik karena semua data yang terkena serangkan telah terenkripsi.

BACA JUGA: Karena Kecintaannya, Faisal Haris Bidik Saham Persib dan Kota Bandung di Pilkada 2024

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan