Dua hal itu kata dia membuat pendapatan bersih yang diterima driver berkurang.
“Karena potongan dan diskon oleh aplikator dengan program promosi justru malah mengambil hak para driver. Harusnya kita mengambil tarif bawah Rp 3.500, kita menerima Rp 2.000 sampai 2.500. Kita kadang jemput lebih jauh lebih dari 2-3 kilometer dan itu dihitung tarif antar,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dendi mengungkapkan massa ojol akan bertahan di depan Gedung Sate hingga permintaan untuk bertemu Pj Gubernur Jabar dikabulkan. Mereka mengancam akan bertahan hingga malam hari jika permintaan mereka tidak dikabulkan.
“Apabila tidak datang pengambil keputusan baik pemerintah dan aplikator kami akan tetap di sini. Kami ingin diterima, diterima oleh perwakilan jadi kami menunggu sampai jam 2, aplikator dan Pj juga harus hadir kami tunggu,” pungkasnya. (bbs)