Menteri PUPR Yakini Proyek Tanggul Laut Efektif Atasi Banjir Rob di Semarang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat meninjau lokasi longsornya tol Bocimi. Riki/Jabar Ekspres
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat meninjau lokasi longsornya tol Bocimi. Riki/Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Program pengendalian banjir dan rob di Tambaklorok, dengan pembangunan tanggul laut, diyakini efektif untuk mengatasi banjir dan rob di Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024).

Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis kepada awak media.

“Saya kira ini akan jadi percontohan seperti yang disampaikan Presiden Jowo Widodo (Jokowi), karena daerah di sepanjang Pantura ini perlu penanganan,” ujarnya.

Baca Juga:Elaelo, Media Sosial Versi Lokal Pengganti X Masih TrendingAnggota DPR Setuju Korban Judi Online Diberi Bansos, Ini Kata Diah Pitaloka

Diketahui bahwa, Kementrian PUPR membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer (km), dan melakukan penataan di kawasan seluas 56 hektar, untuk mengendalikan banjir dan rob yang seringkali melanda Semarang.

Selain itu, Menteri PUPR yang juga ditunjuk Jokowi menjadi Kepala OIKN itu juga menjelaskan bahwa, dalam system pengendalian banjir ini terdapat dua kolam retensi atau penampungan. Seluas 12,02 hektar dan 8,57 hektar.

“Sudah mencapai 85 persen. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Semarang, dan pembangunan oleh Kementrian PUPR. Jadi ada kolaborasi,” paparnya.

Sementara itu, penataan kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok dilaksanakan oleh DItjen Cipta Karya Kementrian PUPR sejak 2017. Dengan alokasi dana sebesar Rp45,6 miliar.

Sedangkan diketahui bahwa proyek pembangunan tanggul laut ini, mulai diselenggarakan oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementrian PUPR pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp231,6 miliar.

0 Komentar