JABAR EKSPRES – Eskalasi politik Kota Bogor menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah semakin menunjukan kemajuannya, terutama pada ‘bandul’ politik Partai Gerindra.
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi menyoroti figur Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor, Aji Jaya Bintara yang sebelumnya disebut-sebut akan mengantongi rekomendasi dari Partai Gerindra, karena mengklaim relasinya yang cukup dekat dengan Prabowo Subianto.
Namun pada perkembangan dinamika politik beberapa hari terakhir, nampaknya Aji Jaya Bintara terancam gagal untuk mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra tersebut.
“Hal itu sekaligus berpotensi menghentikan asa Aji Jaya untuk mengikuti kontestasi pada Pilkada 2024 mendatang,” katanya kepada Jabar Ekspres pada Selasa, 11 Juni 2024.
Menurut Yus -sapaannya-, dengan demikian figur-figur yang berpotensi mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra untuk menjadi calon wali kota dan Wakil Wali Kota Bogor sudah semakin terpetakan secara jelas.
Ia menilai, bahwa londisi tersebut tergambarkan pada beberapa momentum. Pertama, adanya undangan DPD Gerindra Jawa Barat kepada sejumlah Bacawalkot Bogor belum lama ini.
Hanya lima orang yang diundang DPD Gerindra Jawa Barat sebagai lanjutan proses penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor.
Mereka yang diundang di antaranya, dua dari internal Partai Gerindra yakni, Jenal Muttaqin dan Sopian Ali Agam. Sedangkan dari luar kader partai ada tiga orang, yaitu Dedi A Rachim, Raendi Rayendra dan Sendi Fardiansyah.
“Tidak ada nama Aji Jaya Bintara dalam undangan tersebut, dengan kata lain Aji Jaya tidak dihitung sebagai Bacawalkot dan Bacawawalkot Bogor yang akan direkomendasikan oleh Partai Gerindra,” tutur Yus.
Dirinya juga menyoroti terkait tingkat elektabilitas. Dimana berdasarkan gasil survei terkahir dari lembaga survei indikator, tiga nama yang mengikuti penjaringan di Partai Gerindra mendapat elektabilitas teetinggi dari nomor urut satu sampai tiga.
Nomor urut satu yakni Dedie A. Rachim, disusul Raendi Rayendar dan diurutan ketiga ada Sendi Fardiansyah.
Dua nama yang mengikuti penjaringan di Partai Gerindra yaitu Jenal Mutaqin dan Sopian Ali Agam tidak muncul dalam hasil survei tersebut. Termasuk Aji Jaya Bintara yang sama sekali tidak masuk radar survei tersebut.