Sekda Herman Suryatman Dorong Investasi Berdampak Nyata terhadap Kesejahteraan Masyarakat Jabar

KOTA BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mendorong investasi di Jabar berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga.

Provinsi Jabar menjadi primadona bagi perusahaan baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga berturut- turut menempati peringkat satu nasional karena realisasi investasi Jabar secara konsisten melampaui target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Herman juga berharap penyerapan investasi di Jabar dapat memperbaiki indikator- indikator pembangunan manusia di Jabar. Misalnya, angka pengangguran, ketimpangan sosial (gini rasio) hingga pengentasan kemiskinan.

“Pagi ini kita mengonsolidasikan diri agar kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar yang sudah keren, bisa lebih keren lagi,” ungkap  Herman Suryatman usai apel pagi dan melakukan pertemuan dengan jajaran DPMPTSP di Kota Bandung, Senin (10/6/2024).

“Satu yang akan kita _create_ adalah bagaimana investasi berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Pada dasarnya, Herman mengakui layanan perizinan dan investasi Jabar merupakan salah satu yang terbaik di republik ini. Maka kembali ia menekankan agar hal itu bisa berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Pengangguran, indeks gini, begitu pula kemiskinan bisa kita turunkan dengan _tools_ -nya perizinan dan investasi,” kata Herman.

Hal lain yang Herman ingin upayakan, yakni mendorong kemudahan izin berusaha untuk warga Jabar yang mempunyai usaha mikro maupun super mikro.

“Tunggu tanggal mainnya. Kita akan bantu, tentu bersama-sama kabupaten kota,” ujarnya.

Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani menyatakan, pihaknya siap menjawab tantangan tersebut.

Ia pun berkomitmen kesejahteraan masyarakat yang Herman targetkan bisa diwujudkan melalui investasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kesejahteraan masyarakat akan kita wujudkan dengan investasi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Nining.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan