JABAR EKSPRES – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jabar berupaya menghadirkan konsep baru dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Yakni pengembangan UMKM profesional berbasis ekosistem.
Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengungkapkan, itu merupakan konsep baru pengembangan UMKM yang bakal digenjot di 2024 ini. Profesionalisme itu berkaitan dengan bentuk badan usaha dari UMKM. Dinas akan banyak mendampingi guna UMKM bisa mudah mengakses maupun mengurus berbagai keperluan administratif berkaitan dengan usaha.
Misalnya dari Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, hingga persoalan HKI yang dikolaborasikan dengan Kanwil Kemenkumham. “Kami dampingi agar bentuk usahanya makin profesional,” cetusnya.
Taufik melanjutkan, sementara ekosistem lebih berkaca dari pengembangan UMKM berbasis wilayah usaha. Misalnya ekosistem di desa atau kawasan yang punya objek wisata.
Masyarakat yang tinggal di kawasan itu didorong untuk menjadi pelaku – pelaku usaha atau UMKM. Mulai dari usaha kuliner, sovenir, hingga jasa. Sehingga roda perekonomian akan berputar dan masyarakat ikut sejahtera. “Ini akan lebih sustainable dan bisa mendongkrak ekonomi ataupun pertumbuhan UMKM,” tuturnya.
Konsep ekosistem juga dibangun di lingkungan pesantren. Unit – unit usaha baru bisa ditumbuhkan untuk mencukupi kebutuhan maayarakat maupun para santri di kawasan. Misal memproduksi ari minum kemasan, tikar, dan kebutuhan lain. Usaha – usaha itu juga bisa dinaungi dalam wadah koperasi. “Seperti di Pesantren Daarut Tauhiid bisa jadi percontohan,” terangnya.
Tentunya pengembangan ini juga akan melibatkan berbagai ahli guna mensukseskan pengembangan simpul – simpul ekosistem tersebut. Termasuk menghadirkan para praktisi atau pelaku usaha yang sukses guna menjadi mentor.
Di 2024 ini Diskuk Jabar memiliki target bisa menumbukan UMKM sampai 5 persen. Harapannya UMKM juga bisa jadi tulang punggung perekonomian di Jawa Barat.(son)