BACA JUGA: Geger! Penumpang Mencoba Naik ke Bagasi Pesawat, Ini Alasannya
Endapan belerang kuning keemasan bertebaran di atas permukaan air danau kawah hingga ke sebelah timur, tenggara, barat laut, utara dan timur laut serta suhu air danah kawah sebesar 22 derajat Celcius.
Pada 23 Mei 2024 air danau Kawah II berwarna biru muda sama seperti pemeriksaan sebelumnya, teramati juga endapan beleran berwarna kuning bertebarn di atas.
Permukaan air danau kawah menutupi bagian tengah, hingga sebelah utara, timur, selatan dan barat, suhu air danau kawah 24 derajat Celcius.
BACA JUGA: Kenapa Sih Gen-Z Doyan Mie Instan?
Kemudian, hasil pengamatan arus putaran endapan belerang terlihat muncul di sebelah selatan permukaan air danau kawah, bau gas belerang tercium lemah serta asap kawah nihil.
Sementara, untuk pengamatan kegempaan selama periode 1 sampai 23 Mei 2024 tercatat ada satu kali gempa vulkanik dangkal, 77 kali gempa vulkanik dalam, 30 kali gempa tektonik lokal, dan 85 gempa tektonik jauh.
data pengukuran amplitude seismic real-time (RSAM) menunjukan peningkatan meskipun tidak signifikan, gempa-gempa yang sudah terekam tersebut menandakan terjadinya suplai magma ke permukaan.
BACA JUGA: UPDATE Buka Tutup Jalur Puncak Sabtu Pagi, 25 Mei 2024, Ada One Way?
“Data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I, maupun kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif,’’ kata Hendra
Ia juga menambahkan pengamatan visual mengindikasikan terjadinya pelarutan batuan pada Kawah I dan naiknya fluida magmatic ke permukaan yang ditunjukan dari peningkatan suhu air danau Kawah II.
Kemudian, perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II menunjukan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidroternal yang ada di bawahnya.
BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata Alam Menakjubkan di Bandung yang Wajib Dikunjungi
“Perubahan warna air danau kawah dan sebaran belerang yang intensif didukung oleh peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan,’’kata Hendra.
Saat ini Gunung Kelimutu mempunyai potensi bahaya berupa erupsi freatik dan magmatic yang mengahsilkan lontaran material dalam radius 250 meter.