JABAR EKSPRES – Sebuah pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club mengalami kecelakaan di dekat lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu, 19 Mei 2024 siang.
Berikut adalah fakta-fakta mengharukan dari insiden tersebut.
Baca juga : Epy Kusnandar Ternyata Pakai Ganja Ditempat ini Agar Tidak Ketahuan
1. Tiga Orang Tewas
Kecelakaan pesawat tersebut menewaskan tiga orang yang merupakan awak pesawat, yaitu Pulung Darmawan (39), Mayor (Putn) Suwanda, dan Farid, seorang teknisi pesawat.
Jenazah ketiga korban telah dibawa ke kamar jenazah RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu, mengonfirmasi, “Semua ada tiga korban meninggal dunia dibawa ke RS Keramat Jati, Jakarta.”
2. Evakuasi Menggunakan Rescue Extrication Portable
Proses evakuasi korban dilakukan oleh Basarnas Jakarta dengan menggunakan alat Rescue Extrication Portable untuk mengangkat jenazah dari reruntuhan pesawat.
Alat ini digunakan karena tubuh korban terjepit akibat kecelakaan.
Kepala Basarnas Jakarta, Desiana Kartika Bahari, menjelaskan, “Karena crash, jadi tubuh korban terjepit. Dibutuhkan alat ekstrikasi untuk mengeluarkan mereka.”
3. Autopsi Korban Menunggu Izin Keluarga
Rumah Sakit Polri Kramat Jati sedang melakukan identifikasi jenazah korban. Proses autopsi akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari keluarga korban.
Brigjen Hariyanto, Kepala RS Polri Kramat Jati, menyatakan, “Kami menunggu persetujuan keluarga apakah akan dilakukan autopsi atau hanya pemeriksaan luar saja.”
4. Pesawat Sempat Mengirim Pesan Mayday Sebelum Jatuh
Pesawat tersebut sempat mengirimkan pesan mayday sebelum hilang kontak dan jatuh.
Kapolres Tangsel, AKBP Ibnu Bagus Santoso, mengatakan, “Ada informasi permintaan tolong mayday mayday, lalu hilang kontak.”
Baca juga : Polisi Imbau Hati-hati Jika Beli Kendaraan Bekas, Bisa Dicuri Kembali karena Dipasang GPS
5. Pesawat Diduga Hendak Mendarat Darurat
KNKT menduga pesawat Tecnam P2006T berusaha melakukan pendaratan darurat di lapangan Sunburst BSD sebelum menabrak pepohonan yang mengakibatkan kecelakaan.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, menjelaskan, “Pilot mungkin hendak mendarat darurat, tetapi pesawat menabrak pohon terlebih dahulu.”
6. Evakuasi Bangkai Pesawat
Petugas gabungan telah mengevakuasi bangkai pesawat dari lokasi kecelakaan. Proses evakuasi dilakukan setelah KNKT menyelesaikan penyelidikan di tempat kejadian.