JABAR EKSPRES – Larangan study tour atau karya wisata memantik reaksi pelaku wisata di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Mereka menilai, kebijakan tanpa kajian tepat bisa berdampak luas terutama pada ekonomi. Semestinya bukan pelarangan, melainkan membuat standar operasional prosedur (SOP) yang harus dipatuhi semua pihak.
General Manager TWGC Lembang Sapto Wahyudi menuturkan, terbitnya surat edaran (SE) larangan study tour pada satuan pendidikan, berdampak pada objek wisata di Lembang. Pasalnya, ramai-ramai banyak pihak yang melakukan pembatalan usai SE tersebut dikeluarkan.
BACA JUGA: PKS Kota Sukabumi Kembali Usung Achmad Fahmi untuk Jadi Wali Kota, 2 Nama Disebut dalam Bursa Wakil
“Kami khususnya Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang merasakan dampaknya. Rombongan sekolah yang sebelumnya sudah melakukan pemesanan kunjungan ke sejumlah objek wisata di kawasan Lembang ramai-ramai melakukan pembatalan,” kata Sapto saat dikonfirmasi, Minggu (19/5/2024).
Menurutnya, sejauh ini sudah ada tujuh rombongan sekolah yang melakukan pembatalan kunjungan pada periode Mei-Juni 2024.
“Sampai sejauh ini yang sudah cancel ada lima sampai tujuh rombongan sekolah, jumlahnya ada 700-800 orang untuk kunjungan Mei-Juni 2024,” katanya.
BACA JUGA: Pemda Bandung Barat Pastikan Percepat Pencairan Anggaran Pilkada 2024
Ia menambahkan, tak hanya pembatalan yang dilakukan banyak pihak, namun juga ada rombongan yang membuat jadwal ulang kunjungan ke TWGC.
Meski ada juga yang tetap melanjutkan perjalanan kunjungan, dikatakan Sapto, mereka menggunakan kendaraan dengan yang lebih baik atau sudah melalui uji KIR.
“Ada juga yang masih scheduling dan belum menetapkan tanggal, ada yang juga tetap jalan dengan tipe kendaraan yang lebih bagus,” katanya.
Apalagi lanjut Sapto saat ini tengah memasuki libur sekolah. Tak sedikit para pelaku wisata di kawasan Lembang merasa was was kunjungan akan menurun dan sepi usai tragedi maut hingga munculnya surat edaran.
BACA JUGA: Dua Periode Jadi Wakil Rakyat, ASB Memutuskan Daftar Bacawalkot Bogor di PPP, Ini Visi Misinya!
Namun, manajemen tempat wisata itu bersama agen travel saling berkoordinasi dan mengingatkan kondisi kendaraan.