Program Kartu Prakerja Telah Berhasil Berikan Pelatihan Kepada 16,5 Juta Masyarakat

JABAREKSPRES – Program Kartu Prakerja yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selama periode 2020 – 2023 telah berhasil memberikan akses pelatihan kepada 16,5 juta angkatan kerja seluruh Indoesia.

Dalam Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Tahun 2023 dan Diskusi Publik terungkap, Rapid Assessment yang dilakukan oleh DEFINIT-ADB  pada 2023 lalu, menunjukkan desain skema normal sudah tepat dan 83 persen.

Sekretaris Komite Cipta Kerja Susiwijono Moegiarso mengatakan, banyak dari penerima mengakui manfaat Prakerja telah memberikan peningkatan keterampilan, kompetensi, dan produktivitas daam dunia kerja.

‘’Dari hasil penelitan studi CIPG-ADB (2023) juga sama, rogram kartu Prakerja mendorong pencapaian 8 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs,’’ ujar Susiwijono dalam keterangan rilisnya, Kamis, (16/5).

Sementara itu, dari hasil studi Jiro Tominaga, Country Director ADB Indonesia menyatakan, Program kartu Prakerja dapat digunakan untuk negara-negara lain.

Program Kartu Prakerja menjadi program strategis pemerintah untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja.

‘’Kedepannya, Prakerja dengan memberikan Pelatihan skill akan terus dikembangkan untuk merespon dinamika pasar kerja,” ujar Susiwijono.

Program ini juga, telah terpilih untuk dipresentasikan di Markas Besar PBB di rangkaian SDG Summit pada September 2023 dan mendapatkan penghargaan “Honourable Mention” Wenhui Award 2022-2023 dari UNESCO yang diikuti oleh 94 inovasi dari 25 negara se-Asia Pasifik.

‘’Penghargaan program pelatihan Ini merupakan prestasi pertama Indonesia sejak kompetisi ini diadakan pada tahun 2010,’’ ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, Program ini terbukti adaptif, inklusif, cost effective, akuntabel dalam skala besar dan waktu pendek.

‘’Kunci keberhasilannya ada pada policy excellence, operational excellence, dan multi-stakeholder partnerships,” ucap Denni.

Selain penyerahan Laporan Tahun 2023, dalam acara ini juga digelar diskusi publik yang menampilkannarasumber Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Sekretaris Komite Cipta Kerja.

Selain itu, ada narasumber dari menteri-menteri sebelumnya, diskusi membahas urgensi program  dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Dalam diskusi dijelaskan juga mengenai manfaatkan bonus demografi, membangun resiliensi kelas menengah, membangun kesadaran pentingnya belajar di sepanjang usia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan