Waspada! Kasus DBD Meningkat di KBB, Warga Diminta Berantas Sarang Nyamuk Sekarang!

JABAR EKSPRES  – Warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), termasuk menguras, menutup, dan mendaur ulang barang (3M).

Hal ini mengingat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat hingga saat ini belum mengalami penurunan signifikan.

Merujuk pada data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, sepanjang tahun 2024 ini setidaknya warga yang terjangkit DBD mencapai 1.903 kasus dan 13 orang diantaranya meninggal dunia.

13 orang yang meninggal dunia akibat DBD ini tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung Barat yakni  Kecamatan Cipeundeuy 4 orang, Kecamatan Ngamprah 2 orang dan Kecamatan Padalarang 2 orang.

BACA JUGA: Pelaku Mutilasi di Ciamis Jalani Perawatan di RSJ Cisarua Bandung Barat

Selanjutnya, di Kecamatan Lembang 2 orang, Kecamatan Batujajar 1 orang, Kecamatan Saguling 1 orang dan Kecamatan Sindangkerta terdapat satu 1 orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasyihan menjelaskan, sejauh ini tidak sedikit masyarakat yang datang ke faskes dalam kondisi kesehatan yang sudah menurun

“Korban meninggal kebanyakan dari keterlambatan mendapat pelayanan kesehatan. Karena secara umum, kalau DBD bisa ditanggulangi biasanya ga sampai meninggal,” katanya, saat dihubungi, (10/5/2024).

Ia menambahkan, masyarakat semestinya harus bertindak cepat ketika ada keluarga yang mengalami gejala DBD.
Selanjutnya, dibawa langsung ke Faskes terdekat untuk mendapat layanan kesehatan lebih lanjut.

“Biasanya mereka datang ke Puskesmas atau rumah sakit itu sudah dalam status DSS atau trombosit menurun. Jadi penanganannya harus lebih intensif lagi,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kasus DBD terbanyak di KBB dari Januari-April 2024 terjadi di Kecamatan Cililin dengan jumlah kasus sebanyak 347 kasus. Disusul, Kecamatan Lembang dan Cipongkor.

“Dari data terlaporkan memang Cililin paling banyak untuk kasus DBD. Karena mungkin Cililin sudah masuk daerah perkotaan dan pergerakan masyarakat  juga sudah banyak disana,” tandasnya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan