JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB), bakal melibatkan ahli geologi untuk mengkaji tanah dan air yang menyebabkan longsor di wilayah Kecamatan Gununghalu.
Diketahui, jalan alternatif penghubung Bandung Barat-Cianjur via Gununghalu ini terputus akibat tergerus longsor, pada Selasa 14 Mei 2024. Dampak dari bencana tersebut, mobilitas utama warga pun tersendat.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Aan Sopian menuturkan, ahli Geologi dilibatkan selain untuk mengkaji gejala tanah dan air penyebab longsor. Tapi juga Geologi diterjunkan untuk meneliti keamanan konstruksi jalan yang rencananya akan direlokasi.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Masih Pertimbangkan Masalah Study Tour
“Mereka (ahli Geologi) mengkaji seberapa sulitnya jalan ini jika diperbaiki. Karena itu kita memerlukan kajian yang betul-betul, jangan sampai ketika sudah direvitalisasi. Jalan kembali hancur karena longsor,” kata Aan Sopian, Kamis (16/5/2024).
Berdasarkan asesmen yang dilakukan dinas PUPR, selain jalan terputus, tembok penahan tanah (TPT) pun ambrol.
“Lebih jelasnya nanti saat para ahli Geologi sudah melakukan kajian. Setelah sudah keluar kajian, bagi kita membuat perencanaan,” jelasnya.
BACA JUGA: KPU Bandung Barat Terus Upayakan Tekan Suara Tidak Sah di Pilkada 2024
Menurutnya, akses jalan ini sangat penting karena merupakan akses perbatasan dari Bandung Barat ke Kabupaten Cianjur.
Untuk sementara ini, lanjut dia, jalur Untuk roda empat tidak bisa melintas sehingga diarahkan ke jalur lain.
“Sementara kami tahan dulu gak boleh masuk. Tapi kemarin sudah di coba membuka jalur yang ke atas tapi memang kondisinya belum settle. Jadi untuk sementara jalur ini hanya untuk pejalan kaki dan motor saja,” tuturnya.
BACA JUGA: Daftar Penjaringan Bacawalkot Bogor ke PPP, Eka Maulana Akui Dapat Wejangan dari Tokoh Elite
Untuk pelaksanaan pengerjaan jalan, pihak PUTR belum bisa memperkirakan. Namun, dari hasil peninjauan lokasi, diperkirakan akan memakan waktu yang cukup panjang.
“Kami harus menghitung dulu anggarannya, terus tes Geologi karena ini DED bukan pekerjaan teknis engineer design. Jadi nunggu rujukan Geologi konstruksinya seperti apa yang akan dibangun,” tandasnya. (Wit)