JABAR EKSPRES – Terungkap bahwa rencana pembentukan calon daerah otonomi baru (CDOB) Kabupaten Bandung Timur (KBT), hanya sekadar wacana dan dongeng bersambung.
Bahkan lebih parahnya, masyarakat terus disuguhkan isu pemekaran wilayah yang hanya jadi komoditas politik para calon kepala daerah serta partai politik setiap menjelang Pilkada Kabupaten Bandung.
Faktanya, telah puluhan tahun sejak Bupati Bandung dijabat Obar Sobarna selama 2 periode, kemudian era kepemimpinan Dadang Naser yang juga 2 periode, isu DOB KBT hanya sebatas wacana saja.
Termasuk sekarang, Bupati Bandung dijabat Dadang Supriatna (3 tahun), jangankan diusulkan ke provinsi dan pusat, diparipurnakan pun ternyata belum juga dilakukan DPRD Kabupaten Bandung.
BACA JUGA: Komitmen Bayar SHT! PTPN I Tetap Erat Bergandeng Tangan dengan Pensiunan
Sekretaris Paguyuban Masyarakat Bandung Timur (PMBT), Asep Juarsa menyayangkan, isu DOB KBT yang diharapkan dapat terealisasi sampai saat ini tak pernah diupayakan oleh pihak legislatif dan eksekutif Kabupaten Bandung.
“Terkait wacana pembentukan KBT harus dipastikan dulu, apakah sudah masuk list di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung?” kata Asep kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Jumat (10/5).
“Wajar, saat ini banyak pihak menilai jika wacana CDOB KBT yang ingin pisah dari induknya Kabupaten Bandung sekadar wacana, dongeng bersambung dan jadi komoditas politik jelang Pilkada Bandung,” lanjutnya.
Asep menilai, wacana pembentukan DOB KBT harus dipastikan masuk list RPJMD Kabupaten Bandung.
“Hal tersebut dipandang penting sebagai pijakan dasar dalam melakukan langkah langkah penyusunan dokumen yang diperlukan. Kalau musyawarah desa (musdes) sudah dilakukan di 110 desa,” bebernya.
BACA JUGA: Efek Momen Libur Panjang, Pengelola Bandung Zoo Targetkan 7.000 Pengunjung
Musdes ujar Asep, merupakan persetujuan dan dukungan pembentukan KBT. Dokumen hasil musdes sambung Asep sudah diserahkan ke Pemda Bandung.
“Ini sebenarnya tinggal keseriusan dari pihak Pemda Bandung, baik eksekutif maupun legislatif,” ujarnya.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, nantinya akan ada 15 kecamatan dengan total 147 desa, yang direncanakan bakal dimekarkan dari Kabupaten Bandung dan membentuk DOB KBT.