JABAR EKSRPES – Hasil tes kejiwaan pelaku mutilasi Ciamis Tarsum (51), akan segera diumumkan setelah pemeriksaan selesai dilakukan oleh dokter spesialis kejiwaan.
Pemeriksaan kejiwaan pelaku Mutilasi Ciamis sudah dilakukan pada Senin (6/5), oleh dokter jiwa dari RSUD Ciamis dr Andi Fatimah.
Pelaku yang sudah mengenakan baju tahanan berwarna oranye tampak dikawal ketat oleh polisi, dia dimasukkan dalam ruang kasat reskrim untuk menjalani pemeriksaan dokter.
Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Joko Prihatin menceritakan jalanya proses pemeriksaan kepada media.
Joko menyebutkan kondisi pelaku sudah stabil, dan bisa diajak berkomunikasi dua arah. Namun belum banyak menunjukkan reaksi appaun saat menjawab pertanyaan dokter.
“Hari ini telah dilaksanakan pemeriksaan dari RSUD Ciamis, yaitu dari dr Andi Fatimah spesialis kejiwaan. Secara psikologis saat diperiksa, tersangka lebih kondusif, tenang dan tidak banyak reaksi apa-apa saat menjawab pemeriksaan dokter, tetapi katanya pelaku lebih banyak diam saat ditanya dokter,” kata AKP Joko Prihatin kepada wartawan.
Baca juga : Keluarga Pelaku Mutilasi Ciamis Bantah Isu Terkait Utang Judi Slot yang Menjadi Penyebab Depresi
Sikap pelaku yang sering hanya diam saat diberi pertanyaan cukup menjadi kendala dalam pemeriksaan, sehingga pemeriksaan hari itu dihentikan, dan akan dilanjutkan kembali hari berikutnya.
Tes Kejiwaan terhadap pelaku mutilasi Ciamis dipandang sangat perlu dilakukan, mengingat apa yang dilakukan terhadap istrinya, sudah termasuk dalam perbuatan sadis yang tidak mungkin dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sadar sepernuhnya.
Terlebih lagi, sebelum kejadian, pelaku memang sudah menunjukkan keanehan dan perubahan perilaku yang sangat signifikan.
Menurut keluarga pelaku Herawati Zahra, yang merupakan keponakan pelaku, dua hari sebelum kejadian, pelaku sempat melakukan upaya bunuh diri dengan mencekik lehernya sendiri, dan menjedotkan kepalanya ke tiang listrik berulang kali.
Herawati juga menyebut, pamannya sudah tampak linglung, dia sering melamun dan menepok jidatnya sendiri seperti sedang tertekan.
Karena khawatir dengan kondisi pamannya tersebut, pihak keluarga sudah melakukan upaya penyembuhan dengan mendatangkan petugas puskesmas ke rumah pamannya untuk memeriksa kondisinya.
Baca juga : 3 TKP Kasus Mutilasi Ciamis, Lokasi Pelaku Berkeliling Membawa Potongan Tubuh Korban