KemenKopUKM Luncurkan Program Bislaf Dampingi UKM Untuk Akses Pendanaan

JABAR EKSPRES – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus mendukung pertumbuhan UMKM dengan menggandeng Wiseco.id untuk mendampingi UKM dalam menyiapkan fundamental dan proposal bisnisnya agar mampu mendapatkan pendanaan dalam satu rangkaian program bernama Bisnis Layak Funding (BisLaf).

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM KemenKopUKM, Temmy Satya Permana mengatakan, lewat program ini menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk bertransformasi menjadi lebih baik, memiliki fundamental bisnis yang kokoh, manajemen bisnis yang tertata, dan meningkatkan kapasitas dan kualitas bisnisnya.

“Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan komitmen kita untuk memberikan dukungan terbaik kepada pelaku bisnis kecil dan menengah, tetapi juga sebagai
wujud nyata dari upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan pengembangan bisnis di kalangan pelaku usaha UKM,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jakarta (3/5).

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas, 80 UMKM Kota Banjar Dapatkan Pelatihan Wirausaha

UMKM dinilai memiliki peran penting menjadi tulang punggung ekonomi. Di satu sisi, UMKM juga dituntut untuk bisa mendapatkan pembiayaan agar bisa menaikkelaskan skala bisnisnya.

Jumlah pendaftar program BISLAF telah mencapai lebih dari 1.300 UKM. Angka ini menunjukkan bahwa banyak UKM yang memahami pentingnya akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis mereka. Kemudian ada 180 UKM yang ditargetkan lolos kurasi untuk masuk dalam tahap selanjutnya.

Nantinya, 180 UKM yang lolos kurasi diharapkan dapat mengikuti program pendampingan dengan serius dan memanfaatkannya sebaik-baiknya karena sudah menghilangkan satu tempat/kesempatan dari peserta yang lain.

BACA JUGA: Perkenalkan Produk Lokal Cimahi, Dorong UMKM Membuka Peluang Lebih Luas

Kemudian, UKM yang lolos akan diberikan panduan dan informasi tentang bagaimana membangun bisnis yang memiliki potensi mendapatkan pendanaan (funding) dari berbagai sumber, seperti investor, lembaga keuangan, atau program dukungan bisnis lainnya.

Dengan begitu diharapkan UKM yang mengikuti program ini bisa meningkatkan literasi keuangan mulai dari pembiayaan perbankan, pembiayaan ekspor, pembiayaan berbasis securities crowdfunding, dan pendanaan berbasis private investor. Sehingga mereka dapat memahami dan mengeksplorasi berbagai pilihan sumber pembiayaan yang tersedia bagi UKM.

Temmy menambahkan, dari 180 UKM yang didampingi diharapkan ada sebanyak 60 lebih UKM terbaik yang layak funding dan sukses pendanaan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan