Gunakan mesin cuci dan pengering hanya untuk beban penuh. Tutup keran saat tidak digunakan, seperti saat menggosok gigi atau mencuci tangan.
Baca juga : Fenomena Equinox di Indonesia 21 Maret, Benarkah akan Lebih Panas? Ini Update Suhu Maksimum Harian
3. Pertanian dan Kebun:
Pertimbangkan untuk beralih ke tanaman yang lebih tahan kekeringan dan sistem irigasi yang hemat air.
Gunakan mulsa di kebun untuk mempertahankan kelembaban tanah.
Lakukan pengairan di pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan yang cepat.
4. Konservasi Energi
Saat gelombang panas menyerang, sebaiknya matikan peralatan listrik yang tidak digunakan dan pertimbangkan untuk menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi.
Gunakan kipas angin daripada AC jika memungkinkan. Isolasi rumah Anda untuk mengurangi kebutuhan pendinginan.
5. Pemantauan Kesehatan
Minum cukup air untuk mencegah dehidrasi. Hindari aktivitas di bawah sinar matahari langsung pada jam-jam puncak.
Gunakan pakaian yang ringan dan longgar untuk membantu tubuh tetap sejuk.
6. Perencanaan Darurat
Siapkan rencana darurat untuk kemungkinan kekeringan yang parah, termasuk penyediaan sumber air alternatif. Simpan persediaan makanan dan air yang cukup untuk jangka waktu tertentu.
7. Berkomunitas:
Ajak masyarakat setempat untuk mengambil langkah-langkah konservasi bersama-sama. Dukung inisiatif pemerintah atau LSM yang berupaya mengatasi masalah air dan kekeringan.
Menghadapi gelombang panas dan musim kemarau memang memerlukan kesadaran dan kerjasama bersama. Dengan mengambil langkah-langkah konservasi yang tepat, Anda dapat membantu mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan komunitas Anda.