Meski Turun Harga, Pedagang Daging Ayam di Kota Cimahi Masih Sepi Pembeli

JABAR EKSPRES – Harga komoditas pangan di Kota Cimahi, khususnya pada daging ayam kini mulai turun. Namun, tetap saja masih sepi pembeli.

Dalam pantauan Jabar Ekspres di Pasar Atas Cimahi, harga daging ayam relatif turun pasca lebaran. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pedagang ayam di sana, Suryono (52).

“Dua atau tiga hari pasca lebaran, harga daging ayam naik dari Rp48 ribu menjadi Rp50 ribu. Jenisnya sama ayam boiler negeri. Kalau ayam tege (kecil) sempat Rp60 ribu per kilo,” ucapnya saat ditemui di Pasar Atas Kota Cimahi, Selasa 23 April 2024.

“Untuk jeroan ayam, mengikuti dari ayam itu sendiri. Bila ayam naik, maka jeroannya juga ikut naik seperti usus, ati ampela, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Pedagang di Pasar Atas Cimahi itu membeberkan, harga kepala ayam telah mengalami kenaikan dari Rp12 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram. Akan tetapi, harga daging ayam juga mengalami penurunan signifikan, yakni dari Rp50 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Harga Bawang Merah di Kota Sukabumi Tak Kunjung Turun Sejak Akhir Ramadan

“Termasuk juga dengan tulang, tadinya Rp12 ribu per kilo, sekarang kalau kemarin (lebaran) menjadi Rp15 ribu,” jelasnya.

“Kalau sekarang, harga (daging) sudah stabil sih karena tadinya Rp50 ribu sekarang jadi Rp35 ribu,” lanjut pedagang ayam yang telah berjualan di Pasar Atas Cimahi selama 20 tahun itu.

Pedagang asli Madura itu mengungkapkan, pasokan daging ayam di Kota Cimahi telah terganggu. Biasanya, dia mendapatkan pasokan dari penjual setempat. Namun, kini harus mengandalkan suplai dari luar daerah karena keterbatasan pasokan.

Pasca Lebaran, jumlah pembeli mengalami penurunan signifikan sebesar hampir 25 persen dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 75 persen. Hal ini berdampak besar pada omzet penjualan.

BACA JUGA: Maggotisasi Limbah Organik, Lebaksaat Persiapkan 10 Ton Maggot Per Hari

Penurunan tersebut terjadi karena setelah Lebaran stok barang di pasaran menipis, sementara permintaan masih tinggi. Hal ini menyebabkan harga barang menjadi relatif lebih tinggi. Sama halnya dengan harga jeroan ayam, seperti usus, ati, ampela, dan bagian lainnya, akan mengikuti kenaikan harga ayam.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan