JABAR EKSPRES – Kisah M. Rafli (16), korban dari peristiwa yang menewaskannya akibat tersembar petir pada Minggu, 21 April 2024 sekira pukul 15.30 WIB, itu ternyata hendak berangkat ke pesantren bersama sang ibu.
Dari informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, Rafli merupakan warga Cisarua, RT 01 RW 08, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Ia pada saat itu hendak berangkat ke pesantren dan diantar oleh ibunya.
Saat itu, Rafli hendak menimba ilmu di sebuah pesantren yang berada di Kabupaten Sukabumi, namun dalam perjalanan ia terjebak hujan dan meneduh bersama sang ibu. Lalu, dia memainkan handphone-nya dan kemudian petir menyabar yang membuat korban tak sadarkan diri.
BACA JUGA: Sedang Bermain HP, 2 Orang di Sukabumi Regang Nyawa Tersambar Petir
“Dari keterangan saksi, Rafli sengaja berteduh di warung pinggir jalan karena terjebak hujan. Ia hendak menuju Ponpes Al-Wasilah Warungkiara,” ujar Kapolsek Cikembar, AKP R. Panji dalam keterangannya.
Sambung Panji, saat kejadian warung tersebut dalam kondisi tutup. Selepas Rafli tersambar petir, saksi meminta bantuan kepada warga atau pengendara yang melintas untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan Rafli dikabarkan meninggal.
“Ketika petir menyambar pada saat itu korban sedang memainkan Handphone-nya sehingga sambaran petir tersebut menyambar korban. Selanjutnya setelah sampai di Rumah Sakit Sekarwangi, korban dibawa ke rumah duka,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang bernama Rafli (16) dan Fatah Yamani (43) meninggal pasca tersambar oleh petir. Mereka saat itu meneduh di sebuah warung di Jalan Primer, Kampung Cimenteng RT 03 RW 05, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. (RAS)
BACA JUGA: 2 Pekerja Regang Nyawa Usai Tertimpa Pohon di Lahan Milik Bupati Sukabumi