Efek Psikologis Kesepian: Bagaimana Kesepian Mempengaruhi Kepribadian

Meskipun studi ini merupakan kemajuan signifikan dalam pemahaman kita tentang kesepian dan kepribadian, ini juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut. Salah satu keterbatasan adalah ketergantungan pada demografis tertentu (orang dewasa AS di atas 50 tahun), yang mungkin tidak sepenuhnya menangkap pengalaman individu yang lebih muda atau dari latar belakang budaya yang berbeda.

Penelitian masa depan dapat memperluas temuan ini dengan mengeksplorasi intervensi yang bertujuan untuk mengurangi kesepian dan mempromosikan perkembangan kepribadian positif.

“Temuan ini memberikan dasar untuk mengeksplorasi intervensi kesehatan mental yang lebih komprehensif,” jelas Joshanloo. “Adalah wajar untuk mengharapkan bahwa pendekatan holistik yang menangani keterampilan sosial, ciri kepribadian, dan emosi negatif bersama-sama akan lebih efektif daripada intervensi yang hanya fokus pada satu aspek. Meskipun intervensi multikomponen seperti itu saat ini jarang, mereka memiliki potensi besar untuk memiliki dampak yang substansial. Penelitian lebih lanjut di bidang ini bisa membuka jalan bagi pengembangan perawatan kesehatan mental dan sistem pendukung yang lebih komprehensif dan efektif.”

Joshanloo lebih lanjut menguraikan tiga poin kunci:

“1. Berusaha untuk pertumbuhan pribadi dengan meningkatkan ciri kepribadian tidak sama dengan merendahkan diri atau mencoba menjadi orang lain,” kata peneliti kepada PsyPost. “Studi ini menguji perubahan yang biasa dialami orang dewasa secara alami dan menemukan bahwa perubahan dalam rentang normal seseorang memiliki konsekuensi. Temuan ini tidak menyiratkan bahwa kita perlu menolak diri kita sendiri dan menjadi orang lain. Sebaliknya, mereka menyoroti manfaat menjadi versi diri kita yang lebih baik.”

“2. Studi ini tidak menguji pengalaman kesepian dalam jangka pendek. Temuan ini tidak boleh disalahartikan sebagai saran bahwa semua perasaan kesepian mengarah pada hasil negatif yang mendalam. Perasaan kesepian sesekali adalah bagian alami dari pengalaman manusia dan harus diterima, atau setidaknya ditoleransi. Namun, hasilnya menunjukkan bahwa gaya hidup yang ditandai oleh kesepian yang persisten dan berkepanjangan bisa memiliki konsekuensi negatif yang signifikan.”

“3. Jauh dari batu, kepribadian adalah hal yang mudah berubah, dengan ciri-ciri yang berubah dari waktu ke waktu. Mengakui dan menerima potensi perubahan ini bermanfaat bagi individu. Tetapi meskipun gagasan tentang transformasi kepribadian instan mungkin menarik, perubahan kepribadian cenderung terjadi secara bertahap dan membutuhkan upaya berkelanjutan yang signifikan. Mencapai perubahan yang berkelanjutan melibatkan modifikasi rutin harian dan perilaku secara konsisten selama periode waktu yang panjang. Meningkatkan ciri kepribadian seseorang lebih mirip lari jarak jauh daripada lari cepat.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan