Akses Jalan ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Rusak Parah, Padahal Statusnya Sudah Jadi Jalan Kabupaten

JABAR EKSPRES – Kondisi jalan yang menjadi akses menuju Stasiun Tegalluar, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau akrab disebut Whoosh, masih perlu perbaikan sebab rusak cukup parah.

Diketahui, akses jalan tersebut berada tepat ketika keluar Stasiun Tegalluar di wilayah Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Kepala Desa (Kades) Cibiru Hilir, Dadang Salahudin ketika dikonfirmasi membenarkan rusaknya jalan di wilayahnya yang berlokasi di Cimencrang dan Babakan Sayang.

“Jalan Cimencrang, Babakan Sayang dan Panileman Desa Cibiru Hilir kini volumenya meningkat dan padat,” kata Dadang saat diwawancara belum lama ini.

BACA JUGA: Mudik 2024: Malam Ini, Kendaraan Mulai Padati Jalur Arteri Cibiru Kota Bandung

Menurutnya, jalan rusak yang tengah menjadi sorotan itu bukan milik desa, statusnya sekarang ini sudah merupakan jalan kabupaten.

Dadang mengaku, ketika status jalan desa sebelumnya, Pemdes Cibiru Hilir sering memperbaiki akses tersebut.

Di samping itu, mengingat operasi Kereta Cepat Whoosh telah aktif secara penuh, jalan tersebut kian hari semakin padat, sehingga kerusakan pun sangat berpotensi terjadi.

“Makin padat karena selain jadi akses alternatif untuk menghindari macet di Bundaran Cibiru, baik ke Kota Bandung atau pun ke Cileunyi, juga hadirnya Masjid Raya Al Jabbar dan GBLA kian menambah padat kendaraan,” bebernya.

BACA JUGA: Mudik 2024 : H-3 Lebaran, Volume Kendaraan di Nagreg Meningkat

Melalui pantauan di lapangan, selain akses jalan, baik menuju Kota Bandung, Cileunyi dan Rancaekek Kabupaten Bandung sempit dan rusak, juga tak ada penerangan jalan umum (PJU).

Kerusakan jalan terlihat dari arah Stasiun Tegalluar ke Stasiun Cimekar (Cimencrang) meski ada perbaikan, jalan yang berlubang hanya “diampar” sirtu.

Lebih parah, jalan sekitar dengan panjang sekitar 500 meter di Babakan Sayang RW05, Desa Cibiru Hilir, tepat di depan dan di bawah Stasiun KCIC Tegalluar amburadul yang menyisakan tanah.

Bahkan, warga di sana memasang 4 banner bertuliskan kritik atau curhatan warga. Salah satu banner tertulis, “hati-hati, mohon maaf perjalanan anda terganggu sedang menunggu perbaikan jalan”.

BACA JUGA: Jalan Raya Bandung-Garut Perlu Jadi Perhatian Pemudik, Trek Lurus Dapat Sebabkan Ngantuk

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan