JABAR EKSPRES – Guna menekan angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mempersiapkan 5,4 juta lebih nyamuk Wolbachia per pekan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu.
“Tahun 2024 di pekan ke-10, kasus dengue terlaporkan sebanyak 27.852 kasus dan kematian sebanyak 250 kematian. Kota Bandung merupakan kota dengan kasus dengue tertinggi di Indonesia mencapai 1.301 kasus dan kematian yang cukup tinggi, tujuh kematian,” ucapnya, dilansir dari Antara, Kamis (28/3).
Dalam pertemuan sebelumnya dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebagai pilot projek Wolbachia (18/3), diperkirakan kota dengan luas 129 kilometer persegi itu membutuhkan sekitar 5.410.000 telur Wolbachia per pekan.
BACA JUGA: Ada 2.098 Kasus DBD di Kota Bandung, Kenali Gejala yang Dulu dan Kini
Agar penyebaran semakin efektif, Maxi mengatakan, dibutuhkan sekitar 20.782 titik sebar ember untuk sarang perkembangbiakan. Untuk mempermudah penyebaran, pihaknya akan memanfaatkan citra satelit untuk penyebaran ember yang tepat.
Sesuai dengan panduan penyebaran nyamuk Wolbachia, diperlukan 4 ember air bersih yang berisikan 250 sampai 300 telur nyamuk dengan angka penetasan telur sekitar 90 persen. Setiap ember nantinya diletakkan pada jarak 75 meter persegi.
Jumlah ember berisi telur tersebut minimal harus 10 persen dari populasi nyamuk Aedes aegypti di wilayah tersebut. Penyebaran nantinya dilakukan sebanyak 12 kali dengan asumsi satu kali penyebaran diasumsikan hanya 1 persen dari populasi nyamuk. (Fizh)
BACA JUGA: Dinkes Jabar: Perlu 60 Persen Nyamuk Wolbachia untuk Tekan DBD di Suatu Daerah