BANDUNG – Sejumlah konsumen yang bergabung dalam Paguyuban Konsumen Perumahan Pramestha Mountain City di kawasan Dago Giri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap keterlambatan pembangunan unit rumah yang telah mereka pesan sejak tahun 2017.
Para konsumen merasa kecewa karena proyek pembangunan rumah tersebut belum juga selesai sampai dengan saat ini dan terkesan mangkrak.
Salah satu PIC Paguyuban Konsumen Pramestha yang bernama Grace mengungkapkan bahwa ada puluhan konsumen yang telah melakukan pembayaran secara cash keras maupun bertahap langsung ke pihak pengembang dan KPR melalui Bank Mandiri dan Bank BNI.
Namun, dengan kejadian yang mengejutkan bahwa sertifikat rumah mereka ternyata tidak dikuasai bank mandiri dan telah diagunkan oleh pengembang kepada Bank China Construction.
Para konsumen Pramestha ini sebelumnya telah melaporkan pengembang perumahan ke Polres Cimahi, Jawa Barat, sebagai langkah awal untuk turut membantu para konsumen utk mencari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi.
“Kami sudah terlalu sabar untuk menunggu rumah kami selama 5 tahun. Kami merasa tidak adil bahwa kami harus menghadapi keterlambatan yang tidak terduga selama ini. Kami berharap pihak pengembang dapat bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah ini dengan segera,” ujar Grace, Kamis 28 Maret 2024.
Sementara itu, pihak pengembang Perumahan Pramestha belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan yang dilontarkan oleh paguyuban konsumen apramedtha tersebut.
Di tengah situasi yang semakin memanas ini, diharapkan terdapat penyelesaian yang adil bagi kedua belah pihak. Aksi unjuk rasa tersebut juga menjadi pengingat penting bagi pihak terkait untuk meningkatkan transparansi dan kualitas layanan dalam proyek-proyek pembangunan properti guna melindungi hak-hak konsumen.
Sementara itu, Direktur Pramestha dilokasi berjanji akan menampung semua aspirasi konsumen dan akan membawanya tuntutan dari para konsumen pramestha ke pihak pengembang. (bbs)
