Waspada! Pekerja Migran Indonesia Sering Jadi Target Pelaku Investasi Bodong, Ini Alasannya

JABAR EKSPRES – Pekerja Migran Indonesia (PMI) sering menjadi salah satu target sasaran pelaku investasi bodong alias ilegal.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan alasannya.

Hal ini karena pekerja migran Indonesia biasanya memiliki jumlah uang yang cukup besar setelah mereka bekerja selama beberapa tahun di luar negeri.

“Karena mereka (PMI) memiliki gaji, kemudian karena masih muda belum paham mengenai produk keuangan, tentu itu akan menjadi incaran pihak-pihak baik yang di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Hudiyanto, Ketua Sekretariat Satgas Pasti OJK, dikutip dari Antara.

BACA JUGA: Smart Wallet Tak Berizin Resmi, Ini Cara Cek Legalitas Pelaku Usaha di Bappebti

Mereka seringkali menjadi sasaran empuk bagi pelaku investasi bodong  karena dianggap memiliki potensi untuk menjadi investor yang menjanjikan.

Sehingga hal tersebut menjadi salah satu pendorong utama kasus investasi ilegal, atau investasi bodong yang meningkat di Indonesia.

Menurutnya, tak sedikit PMI yang sudah terperangkap rayuan para pelaku investasi bodong, baik yang bermunculan di dalam maupun luar negeri.

Bahkan, Hudiyanto mengatakan kemungkinan bisa saja PMI sudah diincar sejak mereka dari bandara.Investasi bodong umumnya memang menawarkan imbal hasil yang besar dan menggoda.

BACA JUGA: Robot Trading Smart Wallet Diblokir, Ini 5 Faktor Maraknya Penipuan Robot Trading

Investasi bodong umumnya memang menawarkan imbal hasil yang besar dan menggoda.

Hal inilah yang membuat para calon korban cenderung tergoda dan melakukan investasi tanpa mempertimbangkan secara matang.

Namun, pada kenyataannya, bukan keuntungan yang akan mereka dapatkan, melainkan kerugian besar jika mereka terjerat dalam investasi tersebut.

Mereka biasanya menargetkan orang-orang yang kurang memiliki pengetahuan tentang investasi dan mudah terpengaruh.

Dengan memanfaatkan minimnya pengetahuan calon investor, para pelaku investasi bodong tersebut memperoleh kesempatan untuk menarik korban ke dalam jaringan mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan