Komunitas ‘Ngulik Benang Cimahi’ Tembus Pasar Internasional dengan Omzet Ratusan Juta

BACA JUGA: Festival Agribisnis Ekowisata Kota Cimahi Wadahi Kegiatan bagi Pecinta Hewan

Pernah Ikut pembinaan UMKM

Farida membagikan pengalamannya saat ikut program pembinaan UMKM sejak 2022, dimulai dengan WUB. Dia dipandu melalui serangkaian tahapan pengembangan bisnis.

“Dari wub lalu ke UMKM Jabar Juara sampai ke akselerasi. Terhitung cepat karena dari WUB ke Jabar Juara,lalu langsung ke akselerasi,” terangnya.

Setelah mengikuti pembinaan, Farida mengaku dalam satu hari di bazar, ia dapat menjual hingga 20 unit dengan harga mulai dari Rp. 5.000 hingga ratusan ribu.

“Untuk produk kami ada tas, gantungan kunci, selaku bayi atau dewasa juga ada, jadi bermacam-macam dengan bahan dasar rajut,” ungkapnya.

Sempat Mengalami Kendala

Persaingan bisnis di platform e-commerce seperti Shopee menjadi semakin ketat akibat dari persaingan harga yang tinggi.

Meskipun demikian, Farida kini memperluas jaringan bisnisnya dengan membuka cabang baru di Bojongsoang, menjadi tambahan dari beberapa cabang yang telah dimilikinya sebelumnya.

“Kita pernah ikutan bazar di PVJ yaitu ‘UNIQLO NEIGHBORHOOD COLLABORATION’. Itu kerja sama antara UNIQLO dengan Disparbud Jabar,” ceritanya.

Meskipun popularitas belanja online meningkat, sejumlah pelaku usaha masih belum mempertimbangkan keberadaan toko fisik dalam strategi pemasaran mereka karena preferensi terhadap harga yang lebih kompetitif.

“Meskipun belum punya toko offline karena produk online lebih mudah diperoleh masyarakat, dan juga kalau online itu lebih memandang pada harga,” kata Farida sembari melanjutkan merajut sebuah tas mini.

BACA JUGA: Pawai Ogoh-ogoh Perdana di Kota Cimahi, Ummat Hindu Sambut Suka Cita Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1946

Harapan Ngulik Benang Cimahi

Harapan Farida selaku produsen adalah agar produk lokal dapat meraih pengakuan yang luas, mengungguli merek-merek luar negeri yang serupa.

Sebagai pebisnis, Farida mengungkapkan tantangan yang dihadapinya dalam mencari mitra merek untuk bisnisnya karena kebingungannya dalam menentukan pilihan.

“Saya sering merasa bingung dalam mencari mitra merek untuk bisnis saya karena terlalu banyak pilihan yang tersedia,” keluhnya.

Dia menyoroti tantangan yang dihadapinya dalam mengarahkan pasar untuk mencari kemitraan yang sesuai dengan bisnisnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan