Ray sependapat dengan Pengamat dari LS Vinus Nusantara Maju Yusfitriadi yang menyebut pemilu 2024 terburuk.
Dia menilai kinerja KPU selaku penyelenggara pemilu tidak konsisten dalam menjalankan aturan sehingga banyak menimbulkan masalah.
“Sejak di awal mereka tidak konsisten menjalankan aturan, untuk aturan soal syarat pencalonan presiden mereka ubah dua kali, tapi ada putusan MA yang berkaitan dengan 30 persen kesertaan perempuan mereka engga revisi sama sekali aturannya,” pungkasnya. (SFR)