JABAR EKSPRES – Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan menjelaskan, BSSN dilibatkan dalam CSIRT sebagai tim respon insiden keamanan siber.
“Bimbingan dan supervisi dari BSSN, dan tim ini bertugas untuk mendeteksi menganalisi, serta merespons insiden keamanan siber dengan cepat,” kata Yoppie di Ngamprah, Kamis (21/3/2024).
Ia menilai, pengguna internet semakin meningkat. Pasalnya, saat ini internet sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Katena itu, peran CSIRT ialah untuk memperkuat kemanan siber dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terutama dalam menjaga keamanan data yang dimiliki Pemda Bandung Barat.
“Faktor resiko terbesar adalah terjadinya insiden keamanan siber yang tidak diinginkan baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja,” katanya.
Menurutnya, di tengah menjamurnya penggunaan internet, tak menutup kemungkinan ancaman serangan siber semakin kompleks dan beragam.
“Hal itu dapat mengakibatkan kerugian finansial, pencurian data pribadi, gangguan layanan publik, dan bahkan ancaman terhadap kestabilan nasional,” jelasnya.
Kendati begitu, Yoppie akui dalam pembentukan tim CSIRT masih terkendala sumber daya manusia yang mumpuni.
“Rekrutmen atau memberdayakan personil yang ada memalui pelatihan diharapkan nantinya memiliki entitas yang akan bertanggung jawab dalam menangani insiden keamanan siber di lingkup pemerintah Bandung Barat,” bebernya. (Diskominfotik KBB)