Polisi Bekuk Mucikari Kelas Premium di Bogor, Sempat Raup Ratusan Juta dari TPPO

JABAR EKSPRES – Satuan reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bogor Kota kembali membongkar kasus praktik tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan seorang mucikari berinisial DTP (27).

DTP melancarkan aksi jasa prostitusi online ini melalui aplikasi perpesanan Whatsapp. Pria berambut plontos ini disebut-sebut telah menjajakan sekitar 20 perempuan ‘Kelas Premium’ kepada pria hidung belang kalangan menengah ke atas.

“Penangkapan pelaku mucikari ini terungkap dari hasil penyelidikan adanya praktik prostitusi online. Kita amankan (pelaku) di salah satu hotel di wilayah Suryakencana,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso pada Rabu (13/3).

BACA JUGA: Peringatan! Aplikasi Roth AI Sudah Mengeluarkan Gejala Scam, Segera Tarik Uangmu

Ia mengungkapkan, bahwa modus pelaku dengan menawarkan di medsos, kemudian setelah terjadi kesepakatan transaksi pelaku mengantarkan korban ke hotel kemudian pelaku menunggu di lobby hotel.

“Pelaku ini modusnya dengan minum minum cantik dengan tarif Rp1 juta dan pelaku mendapatkan keuntungan Rp300-500 ribu, kemudian short time Rp3-15 juta, pelaku mendapatkan keuntungan Rp1-5 juta dan long time Rp10-30 juta dimana mucikari ini mendapatkan keuntungan Rp5-10 juta,” bebernya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelaku telah melakukan bisnis haram tersebut sejak tahun 2019.

Dalam kurun waktu lima tahun pelaku berhasil mengantongi keuntungan Rp200-300 juta, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya.

BACA JUGA: Gagal Menyalip di Tikungan, Pengendara Motor di Sukabumi Hantam Truk dari Arah Berlawanan, 1 Orang Meninggal Dunia

Sementara Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Luthfi Olot Gigantara menuturkan, bahwa wanita yang menjadi korban prostitusi online ini mencapai 20 orang lebih.

Korban prostitusi online ini, kata Kasat Reskrim berasal dari berbagai kalangan mulai dari selebgram, caddy dan putri kebudayaan hingga mantan pramugari.

“Dari 20 orang ini kita belum menemukan anak dibawah umur yang menjadi korban, mereka sudah dewasa dengan motif faktor ekonomi,” terangnya.

BACA JUGA: Dibekali Sejumlah Fitur Canggih, Samsung Galaxy A55 dan A35 5G Dibanderol Murah

Para korban tersebut, dikirim ke berbagai wilayah sesuai pesanan lelaki hidung belang mulai dari Bogor, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan dan Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan