Dampak dari Program Beras SPHP, Pedagang di Pasar Antri Baru Cimahi Ngeluh Omset Turun 

Doc. Sejumlah Pedagang Beras di Pasar Antri Baru Keluhkan Omset yang Menurun (Mong)
Doc. Sejumlah Pedagang Beras di Pasar Antri Baru Keluhkan Omset yang Menurun (Mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Program subsidi beras SPHP yang diselenggarakan pemerintah dan Bulog tersalurkan kepada sebagian masyarakat yang mencari beras dengan harga lebih terjangkau. Bantuan ini mendorong beberapa orang untuk bersedia menunggu dalam antrean panjang di acara Gerakan Pangan Murah (GPM) atau Operasi Pasar Murah (OPM).

Meskipun demikian, sejumlah pedagang beras di Pasar Antri Baru Kota Cimahi mengungkapkan bahwa program tersebut justru berdampak terhadap penjualan mereka, hingga menyebabkan penurunan omset.

Lilis Karlina (47) seorang pemilik jongko beras di Pasar Antri Baru mengaku, sejak program SPHP diluncurkan kini langganannya beralih untuk membeli beras dari program pemerintah.

Baca Juga:Meski Harga Beras di Pasar Antri Baru Cimahi Turun, Minimnya Pembeli Tetap Bikin Pedagang KecewaJadi Bestie Sejak SMA, Nostalgia Sri Mulyani dan Retno Marsudi: Obat Awet Muda

“Pengaruhnya juga ke omset, biasanya pembeli kan beli 5 kilo atau 10 kilo bahkan satu karung, sekarang yang biasa beli 5 kilo jadi 3 kilo, jadi dikurangin gitu beli nya,” keluhnya Lilis.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Lili Nugraheni (56) mengatakan, meskipun harga beras telah turun, namun tingkat stabilitas pembelian konsumen masih belum stabil seperti sebelumnya.

“Saat harga beras masih mahal, permintaan dari pembeli menurun, bahkan setelah harga turun, tidak terjadi peningkatan jumlah pembeli,” ungkap Lili.

Lili menduga, jumlah konsumen yang biasanya membeli beras di tokonya mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh pergeseran preferensi masyarakat yang kini lebih memilih menggunakan bantuan beras dari pemerintah yang harganya lebih terjangkau.

“Sebagian besar pedagang disini merasa kekecewaan karena tidak adanya bantuan beras SPHP untuk pedagang dari pemerintah,” keluhnya.

Menurut Lili, proses untuk memperoleh beras SPHP dari Bulog dianggap rumit karena memerlukan izin yang cukup merepotkan bagi mereka.

0 Komentar