Istilah Papajar Jelang Ramadan Identik dengan Masyarakat Sunda, Apa Itu?

Sebentar lagi, umat muslim di dunia akan menjalakan ibadah puasa Ramdan 1445 Hijriah. Tentunya, berbagai persiapan dalam menyambut bulan suci telah dilakukan masyarakat.

Riki Achamd, Jabar Ekspres

Masyakarat Sukabumi-Cianjur memiliki tradisi yang unik menjelang ibadah bulan puasa Ramadhan, trasidi tersebut sering dinamakan Papajar.

Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Irman Firmansyah menyampaikan bahwa Papajar berasal dari kata Mapag (menyambut), pajar/fajar (tanda mulai puasa.

“Papajar itu berasal dari kata Mapag Pajar jadi pajar itu kan puasa itu dari terbit Fajar sampai terbenam matahari, kalo mapag itu menyambut jadi menyambut puasa (mapag Fajar),” ujar Irman pada Jabar Ekspres Sabtu (9/3/2024).

Irman melanjutkan, konon papajar sudah ada sejak abad ke 17 Masehi yang saat itu dipimpin oleh Wiratanu datar III yang saat itu menjabat sebagai Bupati Cianjur sekira tahun 1720.

“Konon itu terjadi di masa wiratanudatar III sekira tahun 1720 bupati cianjur, waktu itu membawahi wilayah Cianjur-Sukabumi itu budaya papajar,” jelasnya.

Masih kata Irman yang juga pengamat Sejarah Sukabumi, mengungkap bahwa seiring dengan perubahan jaman, papajar juga lebih banyak ke acara rekreasi atau makan bersama yang dikenal juga dengan istilah munggahan.

Papajar juga konon dahulu biasa dilakukan di masjid dengan cara makan bersama, namun kekinian di identikan dengan acara rekreasi atau bermain ke suatu tempat dan munggahan itu biasa diartikan terakhiran (makan di siang hari) sebelum menghadapi bukn ramadhan.

“Nah di masjid ketika berdoa, makan bareng kebawalah ke keluarga untuk makan bersama. Sehingga akhirnya karena akan melakukan ibadah yang lumayan berat harus menahan rasa lapar dan haus, sehingga makan besar bareng keluarga biasanya baik di rumah atau berekreasi ke luar kota,”tutupnya. (Mg9).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan