Kasus Kematian Akibat DBD di Jabar Meningkat, Dokter Anak RSHS Bandung Ungkap Faktornya!

JABAR EKSPRES – Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan. Bahkan sejak bulan Januari – Maret 2024 ini, Dinkes Jabar mencatat kematian yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, telah mencapai 71 orang dari jumlah kasus sebanyak 7.654.

Menanggapi hal itu, Dokter Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dr. Djatnika Setiabudi mengatakan salah satu faktor tingginya angka kematian tersebut, akibat pasien yang terjangkit DBD sering kali telat mendapatkan perawatan atau pelayanan medis.

“Yang meninggal (akibat DBD) itu rata-rata di bawah 24 jam, karena kebanyakan pasien datangnya sudah terlambat,” ucapnya usai acara BEJA Vol 3 di Gedung Sate Bandung, Jumat (8/3).

BACA JUGA: Jelang Bulan Ramadhan, Warga di Cimahi Lakukan Tradisi Ziarah Kubur

Djatnika menambahkan, ada beberapa tanda bahwa pasien DBD harus segera mendapatkan pelayanan medis. Faktor yang paling umum, kata dia yakni seperti muntah secara terus menerus.

“Itu harus segera dibawa ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) terdekat agar bisa diberikan infus karena seringkali merk a (pasien) mengalami muntah terus-terusan sampai gak bisa masuk makan, nyeri perut hebat di bagian hulu hati, kejang, hingga pendarahan,” ucapnya.

Djatnika menyebut, hal itu juga sering kali terjadi pada anak-anak. Sebab Menurutnya, anak-anak sangat rentan terhadap penyakit khususnya DBD.

“Karena anak-anak itu sangat rentan kehilangan cairan nya sehingga tampak lebih lemas, sakit perutnya meningkat, dan itu justeru yang bahaya dan harus segera dibawa ke IGD,” ucapnya.

BACA JUGA: Bima Arya Minta Direksi Baru Perumda PPJ Pelototi Proses Revitalisasi Pasar

Maka dari itu, Djatnika menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang memiliki anak-anak diharapkan dapat terus mengetahui gejala-gejala awal DBD.

“Jadi kalau ada anak yang demamnya lebih dari 2 X 24 jam disertai mual, muntah, nyeri seperti sakit kepala, badan, sendi, otot, belakang mata, dan ada ruam atau timbul bintik-bintik, itu kemungkinan besar terkena DBD dan harus segera dibawa ke fasilitas atau pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan,” pungkasnya

Sebelumnya, Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti di wilayah Jawa Barat (Jabar) terus mengalami peningkatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan