Kolecer Raksasa: Tradisi Unik Warga KBB Selatan dalam Sambut Ramadan

JABAR EKSPRES – Tanah Sunda memiliki beragam tradisi dalam menyambut datangnya Ramadan. Khususnya umat islam berbahagia dengan kedatangan bulan yang mulia ini.

Salah satu tradisi unik di bulan Ramadan hingga kini yang terus dilestarikan oleh warga Kampung Datar Mala, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yakni dengan memasang “Kolecer” berukuran raksasa.

Kolecer yang dipasang warga bisa memiliki lebar baling-baling hingga delapan meter tersebut dipasang untuk hiburan menghabiskan waktu ngabuburit bagi warga sekitar.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat kolecer raksasa itu yakni bambu dan juga kayu untuk baling-baling. Sementara tingginya bisa mencapai belasan meter.

BACA JUGA: Jadwal Sidang Isbat dan Titik Lokasi Rukyatul Hilal Awal Ramadan 2024 di Seluruh Indonesia

Ajid (65), warga Desa Sukaresmi menyebut, tradisi memasang kolecer raksasa sudah dimulai sejak puluhan tahun lalu. Apalagi di bulan ramadan, bagi warga hanya sekedar melihat kolecer sambil menunggu waktu berbuka puasa adalah kebahagiaan tersendiri.

“Dari saya kecil sudah ada, dan ini dipasang untuk menyambut bulan puasa. Kolecer ini sekarang dinikmati turun-temurun,” katanya, Kamis (7/3/2024).

“Kalau baling-baling panjangnya bisa sampai 8 meter dengan lebar 11 sampai 20 centimeter dengan bahan kayu jati dan tisuk,” tambahnya.

Suara desis yang dihasilkan dari putaran baling-baling ketika tertiup angin kencang, menjadi kepuasan bagi masyarakat yang mendengarnya.

“Yah salah satunya mengadu suara baling-baling terkadang sampai berbunyi kencang dan itu yang menjadi kepuasan kami,” katanya.

BACA JUGA: Tips Budgeting Plan saat Ramadan Biar Ga Boncos

Menurutnya, Datar Mala menjadi wilayah yang cocok untuk pemasangan baling-baling raksasa ini. Sebab berada di atas perbukitan, sehingga kencangnya angin yang mengenai baling-baling bisa menghasilkan suara khas kolecer raksasa.

“Selama ada angin yang besar kita pasang dan setiap sore kita datang untuk menikmati indahnya suara baling-baling,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung, Ukas (35) mengatakan, dirinya mengaku baru mengetahui ada baling-baling raksasa yang terpajang di pinggir jalan.

“Baru lihat, tapi asik juga sih apalagi buat ngabuburit pas waktu bulan puasa sambil nunggu waktu berbuka,” katanya. (Wit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan