JABAR EKSPRES – Digitalisasi pelayanan yang dilakukan mulai dari kantor hingga fasilitas kesehatan dinilai menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi sekarang ini. Oleh sebab itu BPJS Kesehatan terus melakukan pengembangan layanan digital.
Pengembangan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan tersebut menghadirkan akses pelayanan kesehatan yang mudah kepada seluruh masyarakat.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan menilai saat ini peningkatan infrastruktur teknologi kesehatan digital sangat dibutuhkan. Pasalnya, dengan digitalisasi dapat menjangkau layanan kesehatan berkualitas bagi semua orang. Sehingga, Indonesia bisa mencapai Universal Health Coverage (UHC).
”Saat ini, implementasi Program JKN telah ditunjang dengan infrastruktur digital yang mumpuni. Inovasi berbasis digital, pengelolaan data sampel dan didukung dengan pengelolaan command center yang baik menjadi salah satu tonggak penting untuk penyelenggaraan Program JKN yang optimal,” ungkap Edwin.
Edwin menuturkan, pengembangan kompetensi digital dalam memperkuat penyelenggaraan jaminan kesehatan juga sangat penting, termasuk penerapan teknologi baru seperti Artificial Intellegent (AI).
Bukan hanya itu, ia juga menekankan pentingnya tata kelola data kesehatan guna memastikan pengelolaan data yang aman, efisien, serta menumbuhkan kepercayaan dan integritas dalam perlindungan data pribadi dalam ekosistem layanan kesehatan.
Ia menyebut, penyelenggaraan Program JKN juga telah mengelola data yang sangat besar. Hingga saat ini, jumlah pemanfaatan data sampel lebih dari Setiap harinya, ada 112 juta transaksi data yang berlangsung di dalam ekosistem Program JKN, atau 1.296 transaksi data per detik.
”Saat ini terdapat 397,8 miliar row data, yang meliputi data kepesertaan, pelayanan kesehatan, dan iuran,” katanya.
Menurutnya, dengan pengelolaan data yang sangat besar, maka keamanan data yang dibutuhkan semakin tinggi. Dalam pelaksanaannya, BPJS Kesehatan telah menerapkan enam layer proteksi terhadap keamanan data, dimulai dari menentukan parameter keamanan, keamanan jaringan, keamanan endpoint, keamanan di elemen manusia, kemanan terhadap aplikasi hingga kemanan terhadap data yang dimiliki.
”Salah satu inovasi yang dihadirkan BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal adalah Aplikasi Mobile JKN,” ujarnya.
Dia mengaku, Inovasi tersebut telah mengubah pengalaman peserta di fasilitas kesehatan, mengurangi waktu tunggu di rumah sakit yang sebelumnya bisa mencapai enam jam menjadi hanya dua setengah jam.