JABAR EKSPRES – Festival Munggahan yang diselenggarakan oleh Dispangtan dan Himpunan UMKM Cimahi Selatan telah dilaksanakan di lapangan Kecamatan Cimahi Selatan pada Rabu, 6 Maret 2023.
Festival ini berlangsung selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis, 6-7 Maret 2024, dan menarik banyak perhatian warga karena menawarkan harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Antusiasme para pedagang meningkat seiring dengan jumlah pengunjung yang membludak.
Salah satu peserta yang mengikuti festival Munggahan, Ketua KWT Berseri, Idar Hendrayani menjual sayuran hasil panen sendiri seperti bayam dan pakcoy dari Kelompok Wanita Tani (KWT) berseri di Kel. Cigugur Tengah.
“Pakcoy panen di jual langsung ke warga, kalau untuk kebunnya punya warga yang dikelola oleh ibu-ibu KWT Berseri, KWT Safawarma dan KWT lainnya,” ucap Ibu Idar pada Jabar Ekspres saat ditemui di acara Festival Munggahan pada hari, Rabu (6/3).
BACA JUGA: Polri Akan Terapkan Delaying System di Pelabuhan untuk Kelola Arus Mudik Lebaran 2024
Ibu Idar menjelaskan, dia memutuskan untuk menjual sayurannya karena ingin mengoptimalkan lahan yang selama ini tidak terpakai. Dia berharap dengan memberikan kesempatan kepada warga untuk mengelola lahan tersebut, dapat menciptakan nilai ekonomi yang lebih baik.
” Kita tergabung dalam gabungan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), jadi kita memanfaatkan lahan yang terbengkalai,” ungkapnya.
Pembinaan langsung dilakukan oleh KTNA ke lapangan sebanyak dua kali dalam satu bulan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah biaya cengek yang tinggi, sehingga KTNA meminta bantuan dari dinas terkait. Meskipun dinas telah memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan dan praktik, namun penerapannya belum efektif.
“KWT yang dinaungi oleh KTNA memberikan pembinaan pada KWT karena pengembangan dari pertanian diolah untuk dijual,” kata Ibu Idar.
BACA JUGA: Waspadai Modus Penipuan Aplikasi Nvidia Mengatasnamakan Perusahaan Saham Ternama, Ini Menurut Pakar
“KTNA memberikan bantuan plastik kemasan untuk membungkus produk,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang dampak kenaikan harga cengek dan komoditas lainnya, Ibu Idar mengungkapkan, hal tersebut telah mempengaruhi penjualan, termasuk olahan sambal yang kini juga mengalami kenaikan harga.