JABAR EKSPRES – Seorang guru honorer di Sukabumi, Alvi Noviardi (56), tetap bersemangat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa walaupun telah memasuki usia lansia.

Di tengah itikad baiknya Alvi, ia harus terhimpit kebutuhan ekonomi. Akibatnya, guru honorer tersebut harus merajut asa dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk menyambung hidup.

Diketahui, Alvi harus menjalani rutinitas mengambil barang bekas tak terpakai (rongsokan) untuk kemudian dijual demi bertahan hidup.

Alvi merupakan warga Kampung Bintang Muncang, RT 03 RW 07, Desa Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi. Ia juga seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta yang beralamat di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Alvi mengajar mata pelajaran IPS dan Sejarah selama 36 tahun lamanya. Usai memberikan pelajaran kepada para muridnya, Alvi dengan bergegas mengeluarkan karung yang ia bawa dalam tasnya.

Karung tersebut ia gunakan sebagai tempat menyimpan barang bekas seperti botol plastik, kardus, dan barang lainnya yang nanti ia jual kepada pengepul.

Menurut Alvi, dirinya tak malu dan tidak kenal lelah demi menyambung hidup biaya keluarga. Sebab, hasil yang didapat dari mengajar tidak cukup untuk biaya sehari-hari.

“Karena kekurangan ekonomi makanya saya inisiatif mencari rongsokan. Bagi saya, tidak berat karena ada yang mendukung saya, yaitu keluarga istri dan anak,” ujarnya.

Ia menganggap bahwa pekerjaan memulung bukankah sesuatu yang hina. Bahkan, dengan menjalani dua profesi, Alvi berharap agar kelak anaknya sukses.

“Saya anggap ambil yang positifnya saja, karena pekerjaaan mulung dan mengajar adalah pekerjaan mulia” tuturnya.

Tak lupa dirinya menyampaikan pesan kepada kawula muda untuk tetap semangat belajar demi meraih cita-cita yang diharapkan. Sebab, menurutnya, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.

“Bagi anak-anak terus aja berjuang karena negara sangat membutuhkan generasi seperti kalian,” tegasnya. (Mg9)