JABAR EKSPRES – Dalam konteks pelayanan publik, ada empat dimensi yang menjadi fokus utama. Salah satunya adalah Dimensi Input, yang meliputi aspek sumber daya manusia, sarana, dan prasarana.
Pentingnya pembaruan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia menjadi sorotan utama mengingat kompleksitas tantangan yang terus berkembang.
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi menjelaskan dimensi Input pertama dalam upaya peningkatan pelayanan publik mencakup aspek sumber daya manusia, sarana, dan prasarana.
“Kedua Dimensi proses, menurut saya dimensi ini sudah baik karena kita punya SOP dan sebagainya.
Ketiga Dimensi out Put, setiap pengaduan atau harapan masyarakat terhadap pelayanan publik kita akan coba cek puas atau tidak,” ucapnya pada awak media saat membuka acara kick off pelayanan publik Kota Cimahi bersama Ombudsman Jabar pada, Rabu 28 Februari 2024.
Kendati demikian, menurut Dicky perlu adanya perbaiki dalam dimensi pengaduan dari tiga dimensi lainnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada masyarakat.
“Keempat Dimensi pengaduan, ini yang akan kita perbaiki dalam pengaduan dari masyarakat, dari empat dimensi, Dimensi pengaduan yang akan kita perbaiki,” jelasnya.
Dicky mengatakan, sebuah tim khusus telah dibentuk dengan tujuan meningkatkan pelayanan publik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pelayanan publik ini merupakan sesuatu yang prioritas yang di harapkan oleh masyarakat, eksistensi pemerintah itu di pelayanan publik,” ungkapnya.
Dicky mengungkapkan, pada tahun 2023, Cimahi berhasil naik secara signifikan dalam peringkat kota terbaik di Indonesia, dari peringkat 61 menjadi salah satu dari 10 besar.
“Tim kita nanti akan terus meningkatkan bahkan kalau bisa menjadi peringkat ke satu besar, sehingga masyarakat kota Cimahi tahu bahwa Cimahi melakukan yang terbaik dalam pelayanan,” paparnya.
Dicky berharap agar Kota Cimahi dapat mencapai peringkat teratas dalam pelayanan publik, menekankan perlunya peningkatan dalam memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat. (Mong)