JABAR EKSPRES – Pemenuhan alat pemadam api ringan (APAR) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus dilakukan. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) saat ini menyoroti ketersediaan hidran.
Plt P2 Pengawasan dan Pemeriksaan Gedung Diskar PB Kota Bandung, Agus Setiana, menilai pemkot saat ini masih perlu melengkapi ketersediaan alat tersebut. Termasuk dari segi sistem proteksinya.
Adapun berdasarkan temuan pihaknya, sejumlah hydrant box (boks hidran) dalam keadaan rusak. Hal ini juga diperparah dengan belum adanya rumah pompa yang tersedia.
BACA JUGA: Tips Membuat Konten Islami di YouTube Shorts dengan Gambar dan Suara Menarik
“Yang sekarang keropos itu ada di boks-boks hidran. Ini kan kebetulan di sini pompanya belum ada, paling kami juga merekomendasikan lagi,” ungkap Agus di Balaikota, Rabu (28/2).
“Dari tiap lantai itu ada dua-dua, dari kanan, samping kiri ada. Cuman pompanya belum ada kalau untuk dikatakan fungsi, tidak akan berfungsi karena airnya tidak ada,” sambungnya.
Dia menambahkan, dari kebutuhan alat lainnya pun seperti selang dan noser hingga saat ini masih belum tersedia. Sementara kendala terkait sumber air, Agus mengatakan bahwa jenis yang dibutuhkan yakni sistem pompa air pressure.
BACA JUGA: 4 Bansos Diprediksi Akan Cair Jelang Ramadhan 2024, Siap-siap Menerima Bantuan!
“Sebenarnya kan kalau hidran itu harusnya ada presur, bukan (pompa air) gravitasi tapi presur. Nah di sini masig menggunakannya gravitasi dulu,” tambahnya.
“Makanya kami merekomendasikan (Pemkot Bandung) untuk diadakan, dibuat untuk rumah pompa,” pungkasnya.