JABAR EKSPRES – Program pemberian rice cooker gratis yang digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya dihentikan lebih cepat dari yang diharapkan karena tidak mencapai target yang telah ditetapkan.
Dari target awal yang mencapai 500 ribu unit, hanya sebanyak 342.621 unit yang berhasil tersalurkan, setara dengan 68,5% dari target yang ditetapkan.
Baca juga : Raih Rice Cooker Listrik Gratis dari Pemerintah! Simak Syaratnya Sekarang!
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu, menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa harus mengembalikan anggaran sisa untuk program rice cooker gratis tersebut ke kas negara, mengingat hanya sebagian kecil dari target yang berhasil dicapai.
Anggaran sebesar Rp 347,5 miliar yang telah dialokasikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk program tersebut, kini akan dikembalikan karena tidak digunakan sepenuhnya.
Penyaluran rice cooker gratis ini, menurut Jisman, tidak mencapai target utamanya karena kendala waktu yang terbatas.
Meskipun program tersebut dimulai pada akhir tahun 2023, waktu yang tersedia tidak cukup untuk menjangkau semua target yang telah ditetapkan.
Mayoritas penerima program tersebut berada di Pulau Jawa dan Bali, yang mencakup 56,3% dari total penerima, diikuti oleh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga menegaskan bahwa waktu yang terlalu singkat menjadi faktor utama dalam ketidakmampuan mencapai target penyaluran rice cooker gratis.
Meskipun upaya telah dilakukan semaksimal mungkin, namun waktu yang terbatas menjadi hambatan yang sulit diatasi.
Baca juga : Berapa Menit Memasak Nasi untuk Hasil Terbaik, di Panci atau Rice Cooker?
Kendati demikian, belum ada kepastian apakah program ini akan dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang atau akan digantikan oleh program lain, seperti Alat Masak Listrik (AML) kompor listrik.
Keputusan mengenai kelanjutan program tersebut masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pihak terkait.