SAKABATOU’S LAW ENFORCEMENT: Bagaimana Seharusnya Kepemimpinan Muslim

JABAR EKSPRES – What MUSLIM’S Leadership should be. Leadership atau kepemimpinan pasti tidak akan lepas dari penegakan hukum.

Pemimpin akan dinilai dari bagaimana cara dia dalam menegakkan hukum bagi yang dipimpinnya, mulai dari lingkungan paling sempit hingga paling luas wilayah kepemimpinannya.

Sebagai agama yang sempurna, tentunya Islam sudah lengkap mengatur segala hal termasuk masalah kepemimpinan, terutama kepemimpinan negara.

Dan tentunya dengan penegakkan hukumnya, agar terwujud keadilan yang menjadi sebab tercurahnya segala kebaikan bagi sebuah negara dari setiap jengkal hamparan buminya dan naungan langitnya.

Baca  juga : Pemimpin Saratus Periode Oge Kop Bae, Asalkan

Lalu bagaimana kepemimpinan Muslim yang seharusnya atau What MUSLIM’S LEADERSHIP should be…??

Semua pasti sudah paham bahwa setiap aturan yang harus ditegakkan dalam kehidupan seorang Muslim landasannya adalah Al Qur’aan yang dilaksanakan mengikuti arahan dari Rosuululloh Muhammad SAW.

Bagaimana cara Rosuululloh Muhammad SAW dalam menegakkan hukum Islam yang diembannya???

Ada sebuah analogi sederhana untuk menggambarkannya.

Sahabat tahu SAKABATOU???

Yang suka atau pernah nonton film SAMURAI X pasti tahu

Yaitu katana atau pedang yang unik karena memiliki bilah pedang yang bermata terbalik yaitu tumpul di bagian bawah tapi sangat tajam bagian atasnya.

Begitulah bagaimana kepemimpinan Muslim seharusnya dengan mewujudkan penegakan hukum seperti penggunaan SAKABATOU atau SAKABATOU’S LAW ENFORCEMENT…

Sistem Aturan atau Ketentuan hukum yang Adil Berdasarkan kepada Al Qur’aan,  sebagai Tuntunan dan Orientasi paling Utama, yang memang Seharusnya menjadi Landasan dari semua Aturan atau hukum.

Baca juga : TRULY FRESH LEADER, Pemimpin Terbaik Yang Dinantikan Bangsa

Hal ini  Wajib bagi setiap ENtitas atau kumpulan manusia, mulai dari tingkat paling sempit yaitu organisasi hingga paling luas yaitu negara.

Untuk mewujudkannya dengan mengikuti FOrmat yang ditetapkan oleh Rosuululloh Muhammad SAW,  yang telah membuat CEtak birunya dan dilanjutkan oleh para sahabat.

Utamanya yang dalam pelaksanaan MENegakkannya bersifat Tajam ke atas tapi tumpul ke bawah, yaitu sangat tegas dan keras untuk dirinya dan keluarganya,  serta orang-orang yang diberi kewenangan di sekitarnya, tapi penuh kebijakan dan toleransi untuk yang dipimpinnya terutama kalangan rakyat bawah dan lemah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan